100 Lokasi Ditarget Sasaran Kegiatan Pertanian Keluarga
Kabar Ibu Kota

100 Lokasi Ditarget Sasaran Kegiatan Pertanian Keluarga

  • IBUKOTAKINI.COM – Sebanyak 100 lokasi yang tersebar di berbagai kabupaten di Indonesia menjadi sasaran kegiatan Pertanian Keluarga (PK) atau family farming. Pen
Kabar Ibu Kota
Admin

Admin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Sebanyak 100 lokasi yang tersebar di berbagai kabupaten di Indonesia menjadi sasaran kegiatan Pertanian Keluarga (PK) atau family farming. Penetapan lokasi untuk kegiatan PK berdasarkan peta FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan secara nasional.

Kepala Dinas Pangan tanaman dan Hortikultura (DPTPH), Siti Farinsyah Yana mengungkapkan dari 100 lokasi untuk seluruh Indonesia. Provinsi Kaltim mendapatkan kuota dua kabupaten. Yaitu Kutai Timur (Desa Singkama dan Desa Teluk Pandan) dan Kabupaten Paser (Desa Muara Samu dan Desa Rantau Atas). 

“Indikator keberhasilan kegiatan PK dilihat dari output (keluaran), outcome (hasil) dan impact (dampak) dari kegiatan yang dilaksanakan,” kata Sti Farinsyah Yana seperti dikutip dalam laman resmi Pemprov Kaltim pada Jumat (11/6/2021).

Untuk outputnya, lanjut Yana, tersalurkannya dan termanfaatkannya dana bantuan pemerintah (Banper), serta terlaksananya kegiatan usaha budidaya. Sedangkan outcome yang diharapkan dari PK, yakni meningkatnya ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan keluarga petani yang sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang.

Juga, terentaskannya wilayah rentan rawan pangan, menguatnya wilayah tahan pangan, serta meningkatnya pendapatan keluarga petani. "Dampaknya, terwujud pengentasan kemiskinan dan mengakhiri kelaparan di kawasan rentan rawan pangan," ujarnya.

Seperti kegiatan PK di Poktan Setuju Jaya di Desa Teluk Sangkima, dimana selain kegiatan pertanian pangan, juga budidaya komoditi padi sawah, ternak kecil (ayam/itik) serta kambing.

Menurut Siti Farinsyah Yana, kegiatan PK yang dimaksud adalah berbasis sumberdaya lokal yang dikelola secara bersama-sama oleh kelompok tani dengan melibatkan keluarga petani.

"Kegiatan untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan keluarga petani sesuai kebutuhan gizi seimbang," pungkasnya.