Ketua TP PKK Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor saat menghadiri Gebyar Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka Momentum Hari Ibu
Kabar Ibu Kota

1000 Hari Pertama Pengasuhan Penting Kembang Tumbuh Anak

  • 1000 Hari Pertama Pengasuhan Penting Kembang Tumbuh Anak

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Pengasuhan dalam seribu hari pertama kehidupan itu sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Dimulai dari masa konsepsi atau pembuahan, masa kehamilan hingga bayi lahir dan berusia 24 bulan atau dua tahun.

Hal itu diungkapkan Ketua TP PKK Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor saat menghadiri Gebyar Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka Momentum Hari Ibu di Tenggarong, Jumat (4/12/2020).

Kegiatan bertujuan mengajak para orang tua dan keluarga agar memahami pentingnya pengasuhan anak, mulai dari membina tumbuh kembang anak, mengembangkan konsep diri anak, mengajarkan disiplin dan keterampilan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

“Pengasuhan dalam seribu hari pertama kehidupan itu sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak,” kata Norbaiti.

Pengasuhan yang tepat adalah sejak masa persiapan kehamilan hingga bayi berusia dua tahun akan mencegah terjadinya stunting pada balita. Tugas para orang tua adalah meyakinkan fungsi keluarga agar benar-benar aman dan nyaman bagi anak-anak mereka.

Rumah adalah surga bagi anak-anak, dimana mereka menjadi cerdas, saleh dan tercukupi lahir batinnya. “Maka para orang tua dan keluarga memiliki peran besar terhadap pembentukan moral dan kualitas anak-anak mereka,” tegas istri Gubernur Kaltim Isran Noor itu.

Mengingat pentingnya hal ini, maka Norbaiti meminta agar promosi dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) mengenai pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan harus terus disosialisasikan secara luas sebagai salah satu cara untuk memberi pemahaman orang tua dalam pencegahan stunting.

Pengasuhan ini harus menjadi perhatian serius kata Norbaiti, lantaran secara nasional angka kematian (AKB) 24 kematian dari 1000 kelahiran hidup (SDKI 2017). Apalagi, berdasarkan Riskesdas 2018 terdapat 30,8 persen atau 1 dari 3 balita stunting.

“Empat dari sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim menjadi lokus penanganan dan pencegahan stunting berdasarkan sumber dari Bappenas tahun 2019,” imbuh Norbaiti.