15 Sekolah Dapat Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri
- IBUKOTAKINI.COM – Tahun 2021 menyisakan empat hari lagi. Di penghujung tahun, 15 sekolah di Kota Balikpapan berhasil menorehkan prestasi dalam penghargaan lingk
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Tahun 2021 menyisakan empat hari lagi. Di penghujung tahun, 15 sekolah di Kota Balikpapan berhasil menorehkan prestasi dalam penghargaan lingkungan.
Di mana 15 sekolah tersebut berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri di tahun 2021. Tiga sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri tersebut adalah SDN 011 dan SDN 020 Balikpapan Timur, serta SMPN 22 Balikpapan Tengah.
Pelaksana tugas Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Nursyamsiarni D. Larose menjelaskan, ada 21 sekolah yang diusulkan Adiwiyata Nasional dan 28 sekolah Adiwiyata Mandiri. “Dari total 49 Sekolah hanya ada 15 sekolah yang memperoleh Adiwiyata, terdiri dari 3 sekolah mendapat predikat Adiwiyata Mandiri dan 12 sekolah berpredikat Adiwiyata Nasional,” kata Nursyamsiarni dalam Anugerah Adiwiyata bagi Sekolah Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri jenjang SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA Kota Balikpapan Tahun 2021, di Aula Kantor Pemkot, Selasa (28/12/2021).
Menurut Enny, jumlah sekolah asal Balikpapan yang lolos di tingkat nasional terbilang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi aturan yang dipakai saat ini, terutama terkait tata cara dan lainnya maka hasil yang ada sekarang bisa dikatakan lebih berkualitas.
“Bukan berarti yang sebelumnya tidak bagus, tapi yang sebelumnya itu masih menggunakan aturan yang lama. Jadi kalau kita membandingkannya dengan jumlah tentu tidak apple to apple. Di dalam seleksi kali ini lebih berat tantangannya karena aturannya juga berbeda,” ujarnya.
- Baca juga: https://ibukotakini.com/read/tahun-2021-angka-kemiskinan-balikpapan-naik-0-32-persen
- https://ibukotakini.com/read/sepanjang-2021-imigrasi-balikpapan-terbitkan-2-434-paspor
Wali Kota Rahmd Mas’ud mengatakan bahwa pencapaian ini adalah sangat luar biasa dan harus disyukuri. Mengingat penilaian Adiwiyata tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Karena penilaiannya lebih ketat dan secara online. Utamanya diterbitkannya dua aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai gerakan peduli lingkungan sekolah dan sekolah Adiwiyata,” tutur Rahmad Mas’ud di depan perwakilan sekolah.
Ia pun berharap ke depannya seluruh sekolah di Kota Balikpapan bisa semakin mengintegrasikan pendidikan sekolah ke dalam kurikulum.
“Sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar tetapi juga sebagai wahana untuk menempa kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan hidup,” tukasnya.
Ke depan peran mandiri peserta didik dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan hidup harus dapat lebih ditingkatkan, sehingga predikat sekolah Adiwiyata dapat diraih bukan hanya karena dorongan dari pihak sekolah.
”Agar pihak sekolah juga dapat dukungan peserta didik yang kelak akan menjadi generasi penerus,” tutup Rahmad Mas’ud.