19 SMK Balikpapan Dibekali Akses Kerja ke Jepang
Balikpapan

19 SMK Balikpapan Dibekali Akses Kerja ke Jepang

  • Sosialisasi Peluang Kerja Konstruksi di Jepang oleh JAC
Balikpapan
Ambarwati

Ambarwati

Author

IBUKOTAKINI.COM - Sebanyak 19 SMK di Balikpapan mendapatkan wawasan baru mengenai peluang kerja di sektor konstruksi Jepang melalui kegiatan Sosialisasi Sektor Konstruksi yang digelar Japan Association for Construction Human Resources (JAC), Rabu (12/11/2025). Acara berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Balikpapan dengan dihadiri puluhan guru kejuruan.

Sosialisasi ini menjadi langkah strategis JAC dalam mengenalkan Program Specified Skilled Worker (SSW) sektor konstruksi jalur resmi bagi tenaga terampil Indonesia untuk bekerja di Jepang. Para guru diberi gambaran menyeluruh mengenai kebutuhan tenaga kerja konstruksi di Jepang, sistem pelatihan, hingga budaya keselamatan kerja yang ketat.

Chief of JAC, Motoko Kano, menyebut Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi besar dalam penyediaan tenaga terampil untuk konstruksi.

“Kami melihat kualitas lulusan SMK Indonesia sangat baik. Program SSW membuka kesempatan bagi mereka untuk bekerja secara legal di Jepang sambil mempelajari sistem kerja modern,” katanya.

Motoko mengatakan bahwa Jepang mengutamakan standar keselamatan kerja yang tinggi. Karena itulah, pemahaman guru mengenai konteks industri di Jepang dinilai penting agar penyiapan siswa menjadi lebih terarah.

Sosialisasi Sektor Konstruksi yang digelar Japan Association for Construction Human Resources (JAC), Rabu (12/11/2025)

Di sesi berikutnya, Project Leader JAC, Jarot Septian Prakoso, memaparkan keunggulan bekerja di sektor konstruksi Jepang. Menurutnya, standar gaji bagi pekerja SSW konstruksi cukup kompetitif dan menawarkan peluang karier jangka panjang.

“Dengan pengalaman yang terus bertambah, pekerja bisa naik posisi dan mengembangkan profesinya. Sektor konstruksi Jepang juga sangat terbuka terhadap teknologi baru, sehingga pekerja asing punya ruang untuk berkembang,” jelas Jarot.

Ia juga membagikan sejumlah kisah sukses pekerja Indonesia yang berhasil meniti karier di Jepang. Cerita tersebut diharapkan dapat memotivasi para guru agar turut mendorong siswa menembus pasar kerja internasional.

Sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Guru dari berbagai SMK menanyakan syarat kemampuan bahasa Jepang, tahapan seleksi, hingga peluang karier setelah kontrak program berakhir.

“Kami ingin guru menjadi jembatan informasi yang tepat bagi siswa,” tambah Jarot.

Melalui sosialisasi ini, JAC menargetkan para guru SMK dapat memahami lebih dalam peluang kerja konstruksi di Jepang serta membantu siswa mempersiapkan diri sejak dini. Program ini juga menjadi salah satu upaya membuka jalur karier global bagi lulusan SMK di Balikpapan. ***