Peternakan sapi mini ranch yang digagas Pemprov Kaltim belum mampu mencukupi kebutuhan daging sebanyak 519 ribu ekor setahun.
Ekbis

3 Langkah Dinas Peternakan Kaltim Kembangkan Kawasan Usaha Peternakan

  • Kebutuhan sapi di Kaltim selama setahun mencapai 90.000 ekor.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kalimantan Timur terus berupaya meningkatkan produksi peternakan di tengah meningkatnya kebutuhan daging.

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim, kebutuhan sapi potong sampai tahun ini antara 80.000-90.000 ekor/tahun. 

Sementara para peternak lokal baru dapat memenuhi 30 persen dari kebutuhan, sehingga harus didatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi dan Jawa. 

Untuk memacu produksi ternak lokal, DPKH punya pengembangan kawsan usaha peternakan.  Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan, menjelaskan, pengembangan kawasan usaha peternakan sedang gencar dilakukan. 

BACA JUGA:

“Upaya pengembangan kawasan usaha peternakan dilakukan melalaui penerapan pola miniranch, integrasi ternak di perkebunan kelapa sawit dan lahan eks-tambang, serta perhutanan sosial,” kata Fahmi dalam Pertemuan Evaluasi Perbibitan, Pakan, dan Produksi Ternak Tahun 2024, baru-baru ini. 

Kegiatan ini untuk melihat pencapaian sektor peternakan di kabupaten dan kota se-Kaltim. Pertemuan yang berlangsung secara tahunan, berfokus pada peningkatan populasi dan produktivitas ternak, serta pengembangan kawasan peternakan berbasis pola integrasi. 

Fahmi mengatakan, salah satu inisiatif unggulan adalah Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT), yang menjadi proyek utama dalam mendukung ketahanan pangan di Kaltim. 

Hingga kini, tercatat sebanyak 250 ekor sapi telah didistribusikan kepada kelompok PDKT, terdiri dari 160 ekor sapi betina dan 90 ekor sapi jantan.

BACA JUGA:

“Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian pangan nasional melalui pengembangan populasi sapi potong, meskipun masih ada beberapa tantangan, seperti konsolidasi aset dan manajemen kesehatan ternak yang perlu dibenahi,” imbuh Fahmi dalam pernyataan resmi.

Selain itu, DPKH Kaltim berkomitmen meningkatkan produktivitas ternak melalui program penyebaran sapi bibit dan pejantan, optimalisasi reproduksi seperti inseminasi buatan, serta penanaman pakan hijauan berkualitas. 

DPKH juga mendukung pengembangan aneka ternak lain, seperti walet dan lebah madu kelulut, serta budidaya ayam lokal sebagai bagian dari program pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA:

Pada pertemuan tersebut, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara DPKH Kaltim dan PT Kaltim Methanol Industri (KMI).

Kerja sama dilakukan melalui Program Sapi Unggul Hasil Inseminasi Buatan (SANGGUL IBU) yang ditandatangani Kepala DPKH dan perwakilan PT KMI, Harry Iswara.

Program ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan mutu genetik ternak di Kaltim. ***