3 Program Prioritas Dishub Balikpapan Tahun 2025
- Yaitu Balikpapan Terang, Penyediaan Sarana dan Prasarana yang Berkeselamatan dan Sistem Transportasi Interkoneksi Antar Wilayah
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan ditahun 2025 terus melanjutkan program prioritas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud. Yaitu Balikpapan Terang, Penyediaan Sarana dan Prasarana yang Berkeselamatan dan Sistem Transportasi Interkoneksi Antar Wilayah.
Kepala Dishub Balikpapan, Adward Skenda Putra mengakui bahwa pada program Balikpapan Terang masih banyak wilayah yang belum tersentuh, karena ada beberapa wilayah yang awalnya tanah kaplingan menjadi pemukiman dan yang mana jalan besar menjadi jalan lingkungan.
"Hanya saja yang tahun 2025, penerangan jalan adalah PJUTS sehingga bisa langsung dipasang di lingkungan RT yang membutuhkan. Kemungkinan nanti setiap RT ada dua PJUTS yang akan diberikan bantuan penerangan," jelasnya kepada media, Rabu, 8 Januari 2025.
Adward Skenda Putra mengatakan untuk penyediaan sarana dan prasarana ditahun 2025 akan membuat Detail Enginering Design (DED) untuk terminal dan juga merevisi pelabuhan speed di kampung baru tengah.
"Mudah-mudahan tahun 2026 ada anggaran dari pemerintah provinsi atau pusat untuk pembangunannya," katanya.
BACA JUGA:
Dishub Balikpapan Tetapkan Tarif Balikpapan City Trans, Segini Besarannya! - ibukotakini.com
Untuk interkoneksi antar wilayah di Kota Balikpapan tetap memprioritaskan Sarana Umum Massal (Saum) Balikpapan City Trans (BTC) dan mendorong adanya feeder di lingkungan.
"Persoalan kita kemarin dari hasil evaluasi masih banyak angkutan kota yang belum mau menjadi feeder di trayek yang kita siapkan. Kalau sampai ditahun ini kita tidak mendapatkan angkutan kota yang menjadi feeder maka akan kita serahkan ke pihak swasta untuk melakukan pengelolaan itu," terang Edo
Yang mana penentuan tarif ditentukan Dishub Balikpapan atau nanti sama sifatnya seperti BCT dengan sistem Buy The Service. Namun, standar kendaraan seperti Hice sama halnya yang diterapkan di Kota Surabaya yakni wira wiri.
"Mungkin kita bisa terapkan di wilayah kita," ungkapnya.
Apabila angkutan kota belum mau menjadi feeder maka nantinya kedepan angkutan kota akan bersaing dengan transportasi online bukan BCT. Pasalnya, koridor BCT telah ditentukan sedangkan transportasi online dari rumah ke rumah.
"Kita sudah ingatkan mereka akan kalah bersaing tapi bukan dengan BCT tapi transportasi online," jelasnya. ***