PHM Berhasil Lampaui Target Produksi Migas di Proyek Bekapai MF 8.5
Ekbis

3 Program Prioritas Kading Dukung Target Lifting Minyak 1 Juta Barel

  • Dengan mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari dapat mengurangi defisit akibat impor minyak
Ekbis
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menegaskan dukungannya terhadap target Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan lifting minyak menjadi 1 juta barel per hari pada 2028-2029. Target ini dinilai sebagai langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan memperkuat kemandirian energi nasional.

Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) KADIN Indonesia, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan bahwa pencapaian target lifting minyak tersebut membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah dan sektor swasta, terutama untuk menjamin investasi yang memadai dalam eksplorasi, pengelolaan sumber daya, dan teknologi canggih.

“Diperlukan iklim usaha yang kondusif yang memberikan kepastian bagi para pelaku usaha sektor migas,” ujar Aryo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (20/1/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak Indonesia terus meningkat pascapandemi COVID-19. Pada 2023, total impor minyak mentah dan bahan bakar mencapai 45,21 juta ton, naik 10,38% dari 2022. Sementara itu, pada 2024, nilai impor bahan bakar minyak saja mencapai USD 25,9 miliar, dengan hampir separuhnya berasal dari BBM ringan untuk kendaraan bermotor.

Aryo menegaskan bahwa tren peningkatan impor minyak telah menjadi beban bagi neraca perdagangan Indonesia. Hal ini berdampak pada stabilitas moneter, termasuk tekanan terhadap cadangan devisa dan nilai tukar rupiah.

BACA JUGA:

Balikpapan Menuju Kota Tanpa Kabel Udara, Target Rampung 2026 - ibukotakini.com

“Dengan mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari, kita dapat mengurangi defisit akibat impor minyak dan mendorong stabilitas ekonomi,” jelas Aryo.

Untuk mendukung target ini, KADIN Bidang ESDM periode 2024-2029 telah merancang tiga program prioritas:

  1. Peningkatan Produksi dan Eksplorasi Migas
    KADIN akan mendorong percepatan perizinan dan regulasi yang mendukung eksplorasi migas. Tahun ini, Program “Eksplorasi Cerdas” akan diluncurkan dengan mengadopsi teknologi seperti seismik 3D, big data, dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi.
  2. Keberlanjutan dan Efisiensi Energi
    Program “Migas Berkelanjutan” bertujuan mengurangi dampak lingkungan dari operasi migas melalui teknologi ramah lingkungan serta mendorong kebijakan keberlanjutan.
  3. Pengembangan Infrastruktur Migas
    Program “Infrastruktur Migas Terpadu” akan memfokuskan pengembangan jaringan distribusi dan fasilitas penyimpanan migas di wilayah yang membutuhkan infrastruktur tambahan.

Wakil Ketua Komite Tetap Rencana Strategis dan Kelembagaan Bidang ESDM KADIN Indonesia, Dwi Wahyu Daryoto, menambahkan bahwa efisiensi operasional dan optimalisasi teknologi di sektor hulu menjadi kunci untuk mencapai target lifting.

“Kami yakin dengan dukungan kebijakan yang tepat, target ini dapat dicapai. Ini akan memberikan dampak positif, termasuk pengurangan beban impor minyak yang signifikan,” tutur Dwi.

KADIN berharap pemerintah dapat menciptakan regulasi yang mendukung kemudahan berusaha, menyederhanakan birokrasi, serta memberikan insentif fiskal.  

“Kami optimistis, dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan swasta, target lifting minyak ini bukan hanya dapat dicapai, tetapi juga menjadi pilar utama kemandirian energi Indonesia,” pungkas Aryo. ***