Destinasi Wisata Kang Bejo
Kabar Ibu Kota

5 Desa Wisata Kaltim Masuk Nominasi ADWI 2023, Salah Satunya "Kang Bejo" di Balikpapan

  • IBUKOTAKINI.COM - Lima desa wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota di Kalimantan Timur berkesempatan masuk menjadi nominasi pada penghargaan Anugerah Desa
Kabar Ibu Kota
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Lima desa wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota di Kalimantan Timur berkesempatan masuk menjadi nominasi pada penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Tahun lalu, Desa Pela yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara berhasil meraih penghargaan berskala nasional sebagai desa wisata pada Kategori Kelembagaan.

Di tahun ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim berupaya untuk dapat kembali meraih penghargaan pada momentum ADWI 2023.

Berdasarkan data pada tahun 2021, Dispar Kaltim mendapati sekira 170 desa wisata yang tersebar di keseluruhan kabupaten/kota di Kaltim. Dari angka tersebut, 84 desa wisata berpartisipasi pada ADWI 2023.

"Alhamdulillah beberapa hari yang lalu ditentukan lima desa wisata yang bisa masuk ke 300 besar desa wisata untuk menjadi nominasi pada penilaian ADWI 2023," ungkap Herlina, Kasi SDM Kemitraan Dispar Kaltim kepada ibukotakini.com baru-baru ini.

BACA JUGA:

Kelima desa wisata tersebut berasal dari Kabupaten Berau dengan Desa Wisata Payung-Payung, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Kampung Wisata Putak, Kota Balikpapan dengan Desa Kang Bejo, Kota Bontang dengan Wisata Melahing, dan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Desa Wisata Tanjung Tengah.

Ia berharap kelima desa yang telah berhasil masuk pada posisi 300 besar ini dapat terus bertahan sampai posisi 100 besar, 75 besar dan seterusnya.

Khusus di bidang SDM (sumber daya manusia), Dispar Kaltim telah melakukan berbagai pelatihan yang melibatkan masyarakat yang berada di sekitar desa wisata untuk dapat mengembangkan potensi wisata di wilayahnya.

Seperti contohnya, pelatihan sadar wisata sapta pesona, pelatihan kepada pelaku usaha homestay, kuliner dan bahkan service excellence kepada para pemandu wisata.

"Kita kemas dengan penyusunan paket wisatanya, sehingga dapat menciptakan desa wisata yang betul-betul maju dan berkelanjutan," tuturnya.

Hal ini juga dilakukan guna mengangkat perekonomian masyarakat dan juga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pemerintah sendiri.

Ke depannya, pihaknya juga akan melakukan focus group discussion (FGD) yang melibatkan mitra pemerintah lintas sektor. Dengan menjalin kerja sama dengan mitra pemerintah, diharapkan pihak-pihak tersebut dapat memberikan pelatihan secara langsung kepada desa wisata atau pun memberikan bantuan dalam bentuk fisik, seperti bantuan modal usaha atau bentu Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya.

Mengingat, fokus Dispar Kaltim tak hanya kepada lima desa wisata yang telah berhasil menempati posisi di 300 besar ADWI 2023.

"Sebenarnya, desa wisata kita di Kaltim ini sudah memiliki potensi. Hanya tinggal bagaimana mengembangkan dan mengolah desa wisata itu, diasah lagi," katanya.

"Mudah-mudahan nanti Kaltim bisa seperti daerah lain yang lebih maju (di bidang pariwisata), karena alamnya juga sudah luar biasa ya tinggal SDM yang perlu ditingkatkan," pungkasnya. ###