
5 Negara Dominasi PMA Sepanjang Tahun Ini
- Singapura Jadi Investor Terbesar di Kaltim
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM - Lima negara tercatat menjadi investor terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang tahun ini melalui skema Penanaman Modal Asing (PMA).
Singapura menempati posisi teratas dengan nilai investasi mencapai US$ 163,74 juta melalui 475 proyek, disusul Mauritius dengan investasi US$ 126 juta dari empat proyek.
Tiongkok berada di urutan ketiga dengan modal sebesar US$ 81,99 juta melalui 151 proyek, sementara Malaysia menyusul dengan investasi US$ 70,36 juta dari 245 proyek. Inggris melengkapi daftar lima besar dengan nilai investasi US$ 46,43 juta dari 55 proyek.
BACA JUGA:
Pemerintah Provinsi Kaltim menilai capaian ini sebagai sinyal positif dari upaya promosi investasi yang semakin intensif. Langkah ini didorong setelah provinsi ini merampungkan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO) atau proyek investasi siap tawar, yang disiapkan sebagai instrumen strategis untuk menarik minat pemodal global.
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud, menjelaskan bahwa IPRO merupakan dokumen yang berisi informasi mendalam mengenai peluang investasi di berbagai sektor di Kaltim.
Dokumen ini memuat gambaran menyeluruh, mulai dari ide proyek yang inovatif, analisis pasar, kesiapan legalitas, hingga perhitungan keuntungan dan risiko.
“Dokumen IPRO bukan sekadar proposal biasa. Di dalamnya ada seluruh informasi strategis yang dibutuhkan investor,” ujar Rudy Mas'ud dalam pernyataan resmi yang diirilis Sabtu, 15 November 2025.
BACA JUGA:
Tujuh Insentif Pajak untuk Genjot Investasi Nasional - ibukotakini.com
Meski demikian, Rudy Mas'ud menegaskan bahwa memiliki dokumen lengkap belum cukup untuk menarik investor. Ia menekankan pentingnya promosi yang jauh lebih masif dan terarah agar peluang investasi Kaltim dapat dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita memang sudah punya kertas sakti berisi usulan proyek investasi lengkap. Tapi itu belum cukup. Perlu upaya ekstra keras untuk mengundang dan meyakinkan investor agar mau menanamkan modal usahanya di sini,” tegasnya.
Sejumlah IPRO yang kini sedang didorong antara lain proyek pertanian tanaman kakao di Mahakam Ulu, hilirisasi industri karet di Kutai Barat, dan hilirisasi kelapa sawit yang diolah menjadi produk kimia serta pangan di Kutai Timur.
BACA JUGA:
Pemkot Balikpapan Pacu Legalitas Usaha Hadapi Arus Ekonomi Baru - ibukotakini.com
Menurut Harum, peluang-peluang ini harus dipromosikan secara intens oleh perangkat daerah (OPD).
“Perangkat daerah harus pandai promosi potensi kita. Dokumen sudah lengkap, sekarang saatnya aksi nyata, promosi masif adalah kunci,” ujarnya.
Harum juga menegaskan bahwa nilai investasi yang masuk harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kaltim. Ia berharap peningkatan investasi dapat membuka lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Investasi besar ini harus berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. ***
