
50 Swab Test OTG Terkonfirmasi Negatif, Balikpapan Akan Melakukan Rapid Test Massal
Rapid test dilakukan bertahap
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mencatatkan satu hari tanpa penambahan pasien positif. Meski begitu, daerah yang masih masuk zona merah ini gencar melakukan tes massal. Sampai hari Jumat (23/5/2020) tercatat 1 swab ulang pasien positif mendapatkan hasil swab negatif pertama. sehingga masih dirawat sampai mendapatkan hasil negatif dua kali berturut-turut.
Kemudian 1 swab ulang pasien positif kembali mendapatkan hasil positif sehingga tetap dirawat di rumah sakit. Tapi kabar menggembirakan datang berdasarkan 50 hasil swab negatif terdiri dari 50 Orang Tanpa Gejala (OTG) dan 3 PDP yang dirawat di rumah sakit juga mendapatkan hasil swab test negatif.
Dengan data itu, Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 387. Jumlah spesimen yang sedang dalam proses pemeriksaan: 26 sampel.
Jumlah spesimen yang dalam perjalanan menuju lab: 0 sampel. Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melakukan rapid test di Pasar Klandasan. Pengambilan spesimen untuk rapid test dilakukan di aula Kelurahan Klandasan Ulu.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan sekaligus Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, menjelang Lebaran aktivitas jual dan beli di pasar semakin meningkat, para pedagang pun diimbau untuk lebih waspada dalam berjualan dengan menjaga kebersihan dan memakai masker.
Menurut Rizal Effendi, para pedagang di pasar termasuk kelompok masyarakat rentan tertular Covid-19. Karena setiap hari berinteraksi dengan orang banyak. Ia juga meminta pedagang untuk tidak segan menolak calon pembeli yang datang dalam kondisi sakit, karena untuk menjaga keselamatan bersama.
Selain pedagang pasar, rapid test yang diberikan gratis ini juga diikuti oleh penjual kuliner dan pengunjung yang datang di kawasan coto makassar Pasar Klandasan. Rapid test digelar oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan secara bertahap. Selanjutnya rapid test massal akan digelar di pusat perbelanjaan dan setelah Idulfitri akan dilaksanakan di puskesmas-puskesmas di tiap kecamatan.
Terkait rapid test ini, sejumlah masyarakat menyampaikan harapan kepada pemerintah Balikpapan. Diantaranya akun media sosial Claresta_Yuni Supit yang meminta rapid test tidka hanya dilakukan kepada pedagang pasar. "Pegawai dan pengunjung mal juga rentan tertular," katanya.
Sementara Chandramanika mempertanyakan mengapa bukan petugas rumah sakit yang diprioritaskan. Menjawab pertanyaan itu, Rizal Effendi menjawab bahwa rapid test yang datang bertahap. "Pertama kali datang langsung digunakan untuk petugas kesehatan. Memang tidak bisa semua petugas, karena juga harus berbagai dengan PDP, ODP, juga warga yang rentan terjangkit," jawabnya. Rizal mengatakan, petugas kesehatan yang butuh rapid bisa minta rekomendasi rumah sakit terkait atau dinas kesehatan kota.