logo
Ilustrasi seorang anak menjalani perawatan di rumah sakit.
Balikpapan

55 Ribu Warga Balikpapan Terserang ISPA

  • Tingginya penderita dipicu kondisi cuaca yang tidak menentu.
Balikpapan
Muhammad

Muhammad

Author

IBUKOTAKINI.COM – Musim penghujan yang melanda Kota Balikpapan di awal tahun 2025 telah menyebabkan lonjakan signifikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) non-pneumonia. 

Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan mencatat sebanyak 55.275 kasus ISPA non-pneumonia hingga akhir Januari 2025. Angka ini dinilai cukup tinggi dan dipicu oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.  

Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati, menjelaskan bahwa peningkatan kasus ISPA non-pneumonia merupakan fenomena musiman yang kerap terjadi saat musim hujan. 

"Selain ISPA, musim hujan juga berpotensi meningkatkan kasus diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti dan mikroorganisme penyebab infeksi," ujarnya.  

BACA JUGA:

Meriahkan HUT Kota Balikpapan, Pemkot Ajak Warga Pasang Umbul-umbul - ibukotakini.com

Alwiati menambahkan, kondisi cuaca yang lembap dan dingin selama musim hujan membuat virus dan bakteri lebih mudah menyebar, terutama di lingkungan dengan sanitasi kurang baik. 

Hal ini diperparah oleh aktivitas masyarakat yang sering terpapar hujan dan angin kencang, yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.  

Untuk mengatasi lonjakan kasus ISPA, Dinkes Balikpapan telah mengeluarkan serangkaian himbauan kepada masyarakat. Salah satunya adalah penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan utama. 

"PHBS sangat penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko penularan penyakit," tegas Alwiati.  

BACA JUGA:

Pemprov Kaltim Salurkan 100 Paket Bantuan Bagi Korban Banjir Samarinda - ibukotakini.com

Beberapa langkah yang dianjurkan meliputi:  

1. Mengonsumsi makanan sehat, vitamin, dan suplemen untuk meningkatkan imunitas.  
2. Menghindari aktivitas di luar rumah saat hujan deras.  
3. Menggunakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran virus.  
4. Menjaga kebersihan lingkungan, terutama menghindari genangan air yang menjadi sarang nyamuk DBD.  
5. Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, dan demam.  

Selain ISPA, Dinkes Balikpapan juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV), virus yang menyerang saluran pernapasan dengan gejala mirip ISPA. 

BACA JUGA:

Imlek Bareng Pangdam Mulawarman - ibukotakini.com

Meski belum ada laporan kasus HMPV di Balikpapan, Alwiati menekankan pentingnya kewaspadaan dini. "Masyarakat harus segera memeriksakan diri jika mengalami gejala mencurigakan, terutama pada anak-anak dan lansia yang rentan," ujarnya.  

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan memprediksi bahwa curah hujan di Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, akan mengalami penurunan mulai Februari 2025. 

Kepala BMKG SAMS Sepinggan, Kukuh Ribudianto, menjelaskan bahwa puncak musim hujan terjadi pada Desember 2024 dan Januari 2025.  

"Meski curah hujan diperkirakan menurun, potensi hujan ekstrem dengan intensitas di atas 100 milimeter masih mungkin terjadi hingga akhir Maret," jelas Kukuh. 

BACA JUGA:

Pertamina Patra Niaga Pastikan Harga LPG 3 Kg Sesuai HET di Pangkalan Resmi - ibukotakini.com

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak kesehatan dan lingkungan yang mungkin timbul akibat hujan ekstrem.  

Dinkes Balikpapan berharap, dengan penurunan curah hujan dan langkah pencegahan yang diambil, kasus ISPA dan penyakit musiman lainnya dapat ditekan. 

"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Dengan kerja sama ini, kita bisa melewati musim hujan dengan kondisi yang lebih baik," tutup Alwiati. ***