Yusniar Juliana, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim
Kabar Ibu Kota

6 Fenomena Pengaruh Turunnya Angka Penduduk Miskin di Kaltim

  • IBUKOTAKINI.COM - Penurunan angka penduduk miskin disebabkan oleh beberapa faktor. Hal itu juga terjadi karena fenomena-fenomena sosial ekonom
Kabar Ibu Kota
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Penurunan angka penduduk miskin disebabkan oleh beberapa faktor. Hal itu juga terjadi karena fenomena-fenomena sosial ekonomi di masyarakat. Hal ini disampaikan Yusniar Juliana, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim baru-baru ini ketika juga menyampaikan beberapa keterangan resmi data yang dihimpun pihaknya. Seperti angka penduduk miskin dan sebagainya.

“Turun 0,33 poin persen terhadap September 2022 dan kalau dibandingkan dengan Maret 2022, ini turun sebesar 0,20 poin persen,” ungkap Yusniar pada keterangan resmi BPS Kaltim yang dikutip pada Sabtu (22/7/2023).

Adapun, fenomena sosial ekonomi yang terjadi dan mempengaruhi angka penduduk miskin di Kaltim, salah satunya adalah laju Inflasi yang menunjukan tren penurunan IHK pada Periode September 2022-Maret 2023 di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1,70, lebih rendah dibandingkan Maret 2022-September 2022 sebesar 3,48. 

Selain itu, perekonomian Triwulan I tahun 2023 yang mengalami pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kaltim Triwulan I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,95 persen terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), dan juga tumbuh sebesar 0,56 persen dibandingkan Triwulan III-2022.

BACA JUGA:

Kemudian, laju pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) beberapa sektor Non Migas mengalami pertumbuhan positif.

Di sisi lain, meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 133,01 lebih tinggi di banding NTP September 2022 yang sebesar 122,61. NTP Maret 2023 lebih rendah di banding NTP Maret 2022 sebesar 133,81. 

Juga, Panen Raya di Kalimantan Timur tahun 2023 pada bulan Maret 2023 serta bantuan sosial yang telah konsisten disalurkan. 

“Bantuan sosial tetap ini diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin. Pemanfaatan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 1 Provinsi Kalimantan Timur mencapai 82,5 persen. Sementara, pemanfaatan bansos sembako telah mencapai 76,4 persen,” paparnya. (***)