logo
IHSG Menguat 5,83% dalam Sepekan, Didukung Stimulus China
Ekbis

8 Sentimen Penguat Market Pekan Ini

  • Delapan sentimen utama yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini.
Ekbis
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pasar saham Indonesia diperkirakan akan bergerak positif pada pekan 3-7 Februari 2025, meskipun dalam sepekan terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar -0,79% dengan outflow di pasar reguler mencapai Rp521,4 miliar.

Menurut Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, ada delapan sentimen utama yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini. Berikut ulasannya:

1. Inflasi Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Januari 2025, yang diperkirakan meningkat menjadi 1,88% dari 1,57% di Desember 2024. Jika inflasi meningkat sesuai ekspektasi atau lebih tinggi, ini bisa menjadi sinyal positif bagi pasar karena menunjukkan pemulihan daya beli masyarakat.
2. Kunjungan Wisatawan Asing
Data kunjungan wisatawan mancanegara juga akan dirilis pekan ini. Peningkatan jumlah turis asing dapat memberikan dorongan bagi sektor perhotelan, transportasi, kuliner, dan ritel, yang pada akhirnya berdampak positif bagi ekonomi nasional.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/asn-ke-ikn-nunggu-2028


3. ISM Manufacturing PMI (AS)
Pada 3 Februari, Institute for Supply Management (ISM) akan merilis data PMI Manufaktur AS untuk Januari 2025. Konsensus memperkirakan angka 49,5, sedikit lebih tinggi dari 49,3 di Desember. Data ini penting karena memberikan gambaran tentang kesehatan sektor manufaktur global.
4. Pertemuan OPEC+
OPEC+ dijadwalkan mengadakan pertemuan pada 3 Februari untuk membahas kebijakan produksi minyak. Stabilitas harga minyak akan menjadi faktor kunci dalam menentukan pergerakan saham di sektor energi dan pertambangan.
5. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Indonesia akan merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01% YoY, sedangkan konsensus pasar memperkirakan 4,96%. Jika realisasi melebihi ekspektasi, hal ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar saham.
6. Cadangan Devisa Indonesia
Bank Indonesia akan mengumumkan data cadangan devisa Januari 2025 pada 7 Februari. Data ini menjadi indikator penting bagi ketahanan ekonomi dan stabilitas rupiah terhadap tekanan eksternal.
7. Non-Farm Payrolls (AS)
Data Non-Farm Payrolls (NFP) AS untuk Januari 2025 akan dirilis pada 7 Februari. Konsensus memperkirakan angka NFP turun ke 170 ribu dari 256 ribu di Desember. Data ini mempengaruhi kebijakan The Fed, yang pada akhirnya berdampak pada aliran modal asing ke Indonesia.
8. Inflasi China
Indeks Harga Konsumen (IHK) China untuk Januari 2025 akan diumumkan pada 9 Februari. Sebagai mitra dagang utama Indonesia, perubahan inflasi China dapat mempengaruhi permintaan terhadap ekspor Indonesia, terutama di sektor komoditas.

Dengan mempertimbangkan sentimen di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi menguat pekan ini:
1. AADI (Entry 9.450, Target 10.450, Stop Loss <9.100)
Stabilitas harga batu bara di kisaran $115 per ton menjadi sentimen positif bagi PT Adaro Andalan Indonesia.
2. BRIS (Entry 2.930, Target 3.140, Stop Loss <2.860)
Lonjakan investasi asing langsung (FDI) sebesar 33,3% YoY mendukung pertumbuhan sektor hilirisasi, termasuk industri kendaraan listrik yang didukung oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
3. GOTO (Entry 83, Target 89, Stop Loss <80)
Potensi perbaikan daya beli masyarakat diperkirakan akan mendorong transaksi di Tokopedia dan layanan on-demand Gojek.
4. XIPI (Entry 218, Target 230, Stop Loss <214)
Reksa dana indeks berbasis emiten berperingkat investment grade diuntungkan oleh masuknya investasi asing dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. ***