Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Prof Dr Akmal Malik hadir dan memberikan paparan dihadapan Pakar Pengembangan Kelautan di Dunia maupun ASEAN, dimomentum High Level Forum CTI-CFF The Coral Triangle Initiative on Coral Reef.
Ekbis

Akmal Malik: Pengembangan Kekayaan Alam Bawah Laut Harus Melibatkan Lokalitas

  • Akmal Malik mengungkap kunci pengembangan kekayaan alam laut adalah eksekusi dan pemahaman terhadap permasalahan yang ada.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan pentingnya pengelolaan kekayaan alam bawah laut secara profesional dengan konsep yang tepat dan melibatkan aktor lokalitas. 

Hal tersebut disampaikannya dalam High Level Forum CTI-CFF (Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security) yang digelar di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/6/2024).

Akmal Malik menyatakan bahwa Kaltim mendukung pengembangan kekayaan alam bawah laut, namun dengan konsep yang matang dan dapat dilaksanakan. "Konsepnya harus yang bisa dieksekusi atau dilaksanakan," tegasnya di hadapan para pakar kelautan internasional dari World Bank dan IMF.

Meskipun para pakar telah memaparkan berbagai pendekatan untuk mengembangkan biota bawah laut dan membangun ekonomi biru, Akmal Malik menekankan bahwa Kaltim memiliki kondisi dan situasi yang berbeda, sehingga konsepnya pun tidak bisa sama. "Kuncinya adalah aktor lokalitas," ujarnya.

"Contohnya, bagaimana Wakatobi mengembangkan alam bawah lautnya dengan melibatkan masyarakat lokal secara aktif," imbuhnya.

Akmal Malik juga mengungkapkan bahwa kunci pengembangan kekayaan alam laut adalah eksekusi dan pemahaman terhadap permasalahan yang ada. "Jadi, bagaimana menyelamatkan dunia kita dan bagaimana menyelamatkan konservasi kita," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua dan Pendiri Institut Biru Seychelles Nico Barito menjelaskan bahwa Blue Institut menawarkan solusi untuk membangun daerah dengan kekayaan alam bawah lautnya agar menghasilkan manfaat bagi masyarakat, termasuk meningkatkan pendapatan pemerintah daerah.

Melalui High Level Forum CTI-CFF, Blue Institute memandang sentralitas CTI-CFF sebagai prinsip dasar untuk mendorong kerja sama kelautan berkelanjutan dengan mekanisme regional dan sub-regional lainnya dalam rangka melestarikan laut dan mendukung pertumbuhan masyarakat pesisir.

Acara High Level Forum CTI-CFF merupakan bagian dari Coral Triangle Day, sebuah acara besar-besaran di Coral Triangle, pusat keanekaragaman hayati laut dunia yang mencakup lautan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Solomon Islands, dan Timor Leste. ***