Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengunjungi petani milenial di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ekbis

Akmal Malik Sebut Masih Sedikit Petani Olah Hasil Pertaniannya

  • BALIKPAPAN - Petani belum mengolah hasil pertanian menjadi produk lain bernilai tinggi.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik menyebut masih sedikit petani Kaltim melakukan hilirisasi produk pertanian. 

Pernyataan itu disampaikan Akmal Malik usai berkunjungi ke kebun pepaya Kalifornia di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Sabtu (30/3/2024).

Saat ini, menurut Akmal, para petani buah hanya menjual buah segar yang dihasilkan.

“Masih sangat sedikit yang mengolah hasil produksi buah-buahannya pasca panen,” kata Akmal dalam pernyataan yang dikutip redaksi pada Selasa (2/4/2024). 

Untuk membantu petani melakukan penghiliran hasil pertanian, pemerintah bekerja sama dengan PT Mutigo Indonesia. 

BACA JUGA:

Kerja sama tersebut bertujuan mendorong hilirisasi produk pisang di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.

“Pemasaran produksinya sudah sampai negara Singapura dan Swedia,” sebutnya.

Menurut Akmal, hilirisasi produk holtikultura yang dihasilkan setiap daerah harus bisa dilakukan para petani. 

Seperti buah yang dihasilkan tidak dijual langsung, tetapi diolah menjadi produk yang siap dimakan dan memiliki nilai tambah.

“Dan itu sangat bagus, termasuk Jamur yang dikelola Duta Petani Milenial Kaltim nantinya akan diekspor,” ungkapnya. 

Hilirisasi produk holtikultura dan pangan diakui Akmal sangat disukai orang-orang Eropa.

BACA JUGA:

“Inilah PR kita, dan kita minta nanti kepala dinas terkait untuk membantu hilirisasi produk-produk holtikultura dan pangan di Kaltim agar bisa maju dan berkembang,” jelasnya.

Untuk hilirisasi produk lanjut Akmal, Pemprov Kaltim siap memberikan bantuan alat produksi melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura maupun dinas terkait lainnya.

Akmal menjelaskan dirinya meminta PT Mutigo Indonesia dan juga Founder Petani Muda Keren (PMK) Gede Agung Wedhatama dari Bali untuk bisa membantu.

“Karena gerakan PMK di Bali sudah jalan,” tandasnya.

Gede Agung Wedhatama mengaku Kaltim memiliki permintaan) untuk kebutuhan buah-buahan sangar besar, serta lahan juga tersedia termasuk iklim mendukung.

BACA JUGA:

“Tantangannya SDM atau tenaga kerja,” ujarnya. Regenerasi petani menjadi tantangan umum termasuk seluruh wilayah di Indonesia.

Karena itu, Gede mengajak para pemuda-pemudi untuk bisa menjadi petani muda keren.

Bahwa bertani itu ungkapnya, menyenangkan dan menguntungkan, bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan.

"Itu sudah terbukti seperti petani pepaya Kalifornia dan pepaya mini di Balikpapan ini,” terangnya. ***