Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik
Kabar Ibu Kota

Akmal Malik Urai Alasan Pembangunan Sculpture Pesut Mahakam di Ujung Jembatan Kembar

  • Pembangunan karya seni ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang keberadaan Pesut Mahakam, mamalia endemik yang menjadi ikon provinsi Kalimantan Timur.
Kabar Ibu Kota
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan alasan dibangunnya Sculpture Pesut Mahakam karya seniman John Martono di ujung Jembatan Kembar (Mahakam IV), sisi Samarinda Seberang. 

Pembangunan karya seni ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang keberadaan Pesut Mahakam, mamalia endemik yang menjadi ikon provinsi Kalimantan Timur.

"Sebuah maha karya yang luar biasa telah tercipta melalui pembangunan Jembatan Mahakam IV dan Jembatan Mahkota II, yang menghubungkan berbagai wilayah di Kota Samarinda. Ini menjadi kebanggaan dan landmark yang menandai Kota Samarinda," kata Akmal Malik dikutip dari akun resmi Pemprov Kaltim pada Ahad, 12 Januari 2025.

Bukan hanya estetika, Akmal mengungkapkan bahwa adanya Sculpture Pesut Mahakam juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa di bawah Jembatan Mahakam, tepatnya di Sungai Mahakam, hidup Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), yang saat ini jumlah populasinya semakin menyusut.

"Pesut Mahakam adalah spesies yang hanya ditemukan di Kalimantan Timur, tidak ada di tempat lain di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu menjaga dan melestarikan keberadaannya. Sculpture ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa kita memiliki harta karun yang harus dijaga bersama," jelas Akmal Malik.

BACA JUGA:

PLN UID Kaltimra Sukses Pastikan Listrik Tanpa Kedip di HUT Kaltim ke-68 - ibukotakini.com

Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri menambahkan bahwa keberadaan Sculpture Pesut Mahakam akan menambah nilai kebanggaan masyarakat Kaltim. 

"Jembatan Mahakam menjadi salah satu kebanggaan, dan di bawahnya terdapat harta kekayaan yang harus kita rawat dan lestarikan, yaitu Pesut Mahakam," tegasnya.

Akmal Malik mengungkapkan keprihatinannya terkait jumlah populasi Pesut Mahakam yang semakin menurun. 

"Saat ini, hanya sekitar 60 ekor yang tersisa, yang sangat menyedihkan. Kita harus bertindak untuk memastikan keberlangsungan hidup spesies ini."

Selain itu, peran pemerintah dalam menciptakan kebahagiaan bagi masyarakat. "Salah satu tugas pemerintah adalah membuat rakyatnya bahagia. Dengan adanya Sculpture Pesut Mahakam ini, saya berharap masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda, merasa bangga dan bahagia," ujarnya.

Melalui pembangunan Sculpture Pesut Mahakam, ia berharap bisa semakin mengukuhkan Pesut Mahakam sebagai kebanggaan Kaltim yang perlu dilestarikan dan dilindungi bersama. 

"Ini adalah bagian dari warisan budaya kita yang harus kita jaga, agar tidak punah," tutup Akmal Malik. ***