Aksi Damai Masyarakat Balikpapan: Serukan Bus Balikpapan City Trans Beroperasi
Balikpapan

Aksi Damai Masyarakat Balikpapan: Serukan Bus Balikpapan City Trans Beroperasi

  • Aksi ini hanya menginginkan Bus BCT kembali beroperasional di Kota Balikpapan seperti biasa, tanpa adanya intimidasi dari pengusaha angkot. Termasuk, Dinas Perhubungan Balikpapan bisa memfasilitasi hal tersebut.
Balikpapan
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

IBUKOTAKINI.COM - Gabungan elemen masyarakat melakukan aksi damai hak memilih trasportasi umum yang nyaman dan aman. Aksi berlangsung di simpang plaza pada Minggu, 25 Agustus 2024. Aksi damai ini menginginkan Bus Balikpapan City Trans (BCT) kembali beroperasi di Kota Balikpapan.

Koordinator Lapangan, Kiki Kurniawan Yasin menyampaikan bahwa dirinya adalah pengamat sosial media. Dari seluruh komentar yang ada di media, 90 persen masyarakat Balikpapan mendukung trasportasi BCT. 

“Ini adalah uneg-uneg masyarakat Balikpapan,” ucapnya kepada media.

Bermula dari situlah, dirinya berinisiatif untuk membuat group dan berkoordinasi dengan admin BCT, media dan Polresta Balikpapan, sehingga aksi ini digelar. “Itu secara spontanitas saja,” katanya.

Pasalnya, selama ini yang didengar adalah orasi dari supir Angkutan Kota (Angkot), sedangkan masyarakat belum didengar. 

“Jadi dari situlah kami ingin berorasi menyampaikan aspirasi kita sebagai masyarakat pengguna trasportasi,” tandasnya.

BACA JUGA:

Aksi ini hanya menginginkan Bus BCT kembali beroperasional di Kota Balikpapan seperti biasa, tanpa adanya intimidasi dari pengusaha angkot. Termasuk, Dinas Perhubungan Balikpapan bisa memfasilitasi hal tersebut.

“Harus tegas, bagaimana win-win solusinya. Kita tidak menginginkan angkot berhenti tapi kita menginginkan sejalan semuanya. Namun, ada solusi terkait trayek atau segala macamnya. Itu harus dipertegas, tapi kita menginginkan bus tetap jalan,” terangnya.

Pihaknya mendukung Bus BCT tetap beroperasional di Kota Balikpapan salah satunya supir angkot masih suka merokok sambil menyetir, supir angkot yang ugal-ugalan. 

“Pengguna angkot ada anak-anak, lansia yang seharusnya mereka tidak menghirup asap rokok,” ujarnya.

Sedangkan Bus BCT mempunyai fasilitas AC, dilarang merokok, supir juga sudah terlatih dan kecepatan mengemudi bus sudah ditentukan dan tidak boleh melebihi kecepatan 50 km/ jam dan lainnya. 

“Itulah yang membuat kita, anak-anak atau orang tua naik transportasi BCT lebih aman,” serunya. ***