KAI Sumatera Utara melakukan perawatan jalur rel di wilayah operasional. Kalimantan yang menjadi pulau terluas Indonesia, belum memiliki jalur kereta api.  (PT KAI)
Ekbis

Alasan Kenapa Kereta Api Harus Ada di Kalimantan

  • Transportasi Rel Kunci Pemerataan Pembangunan dan Efisiensi Logistik di Kalimantan
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan jalur kereta api di Pulau Kalimantan. 

Langkah ini dinilai penting untuk mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi, mengurangi beban jalan raya, dan memperkuat konektivitas antarwilayah, terutama dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).

Wakil Ketua Apindo Kaltim, Reza Fadhillah Dja’far, mengatakan kehadiran jalur kereta api bukan hanya mendukung transportasi barang dan penumpang, tetapi juga menjadi fondasi penting pemerataan ekonomi nasional.

BACA JUGA:

Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Kaltim Harus Segera Dilakukan - ibukotakini.com

“Kereta api akan membawa dampak luas, bukan hanya bagi sektor industri dan logistik, tetapi juga mempercepat pemerataan pembangunan di Kalimantan,” ujar Reza sebagaimana dikutip dari laman Apindo Kaltim, Minggu(19/10/2025).

Kondisi Jalan Memburuk, Transportasi Darat Tertekan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim 2024 menunjukkan, ketergantungan Kalimantan Timur terhadap transportasi jalan raya sangat tinggi. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas infrastruktur jalan secara signifikan.

Pada 2024, 147,37 kilometer (8,16%) jalan negara di Kaltim dalam kondisi rusak, meningkat dari 136,42 kilometer (7,55%) pada 2023. Sementara jalan dengan kondisi sedang turun drastis dari 1.284,45 kilometer (71,09%) menjadi 1.143,13 kilometer (63,27%).

BACA JUGA:

Arus Balik Masih Tinggi, 758 Ribu Warga Tinggalkan Jakarta Lewat Jalur KA - ibukotakini.com

Kondisi lebih memprihatinkan terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu, wilayah terdepan dan terpencil yang tidak memiliki jalan negara maupun provinsi. Masyarakat di sana hanya mengandalkan jalan kabupaten sepanjang 75,08 kilometer serta transportasi sungai sebagai jalur utama mobilitas.

Proyek Kereta Api Borneo Pernah Batal, Kini Masuk Kajian Ulang

Rencana pembangunan jalur Kereta Api Trans Kalimantan sejatinya sudah lama diwacanakan. Salah satunya melalui proyek Kereta Api Borneo di Penajam Paser Utara yang sempat groundbreaking bersama investor JSC Russian Railways dengan nilai investasi mencapai Rp53,3 triliun. 

Namun proyek tersebut gagal terwujud setelah investor mundur meski sudah tujuh tahun sejak peletakan batu pertama.

Meski demikian, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak berhenti. Pada 2023, dilakukan kajian ulang Rencana Induk Perkeretaapian Kaltim (RIPK) yang menargetkan pembangunan jalur kereta hingga 2050 dengan total panjang 2.489,58 kilometer, terdiri atas 1.469,17 km jalur nasional dan 1.020,41 km jalur provinsi.

BACA JUGA:

Wagub Kaltim Seno Aji Kereta Cepat ke China - ibukotakini.com

Kereta api ini dirancang untuk melayani angkutan penumpang dan barang, dengan penentuan prioritas berdasarkan aspek ekonomi, sosial, lingkungan, konektivitas, pariwisata, hingga politik nasional.

Tiga Tahap Strategi Pembangunan Kereta Api Kalimantan Timur

Berdasarkan RIPK 2023, strategi pengembangan jaringan kereta api Kaltim dibagi menjadi tiga tahap prioritas utama:

Tahap Prioritas Utama:
Fokus pada pengembangan jalur kereta api batubara dan komoditas alam lainnya guna membuka akses pasar bagi potensi ekonomi utama Kalimantan. Proyek dengan nilai ekonomi tinggi akan dijalankan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan.

BACA JUGA:

Nikmati Kemudahan Transaksi Digital di Loko Café dan Resto on Train Berkat Kolaborasi BRI dan KAI - ibukotakini.com

Tahap Prioritas Kedua:
Mengembangkan jaringan kereta api logistik Trans Kalimantan yang terintegrasi dengan sistem jalan raya. Tujuannya adalah memperkuat rantai pasok antarwilayah dan menyediakan alternatif transportasi penumpang yang cepat, aman, dan efisien.

Tahap Prioritas Ketiga:
Memantapkan jaringan Trans Kalimantan Railway sebagai penghubung seluruh wilayah di Kalimantan. Tahap ini menekankan pemerataan aksesibilitas, sekaligus memperkuat stabilitas sosial dan politik nasional.

Transportasi Masa Depan Kalimantan

Menurut Reza, urgensi pembangunan kereta api di Kalimantan semakin meningkat seiring beroperasinya Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menilai, keberadaan jaringan rel akan menjadi tulang punggung baru transportasi yang mendukung industrialisasi hijau dan efisiensi logistik nasional.

BACA JUGA:

Bertemu Apindo, China Railway Group Kepincut Bikin Hunian - ibukotakini.com

“Kalimantan tidak bisa terus bergantung pada truk dan kapal sungai. Dengan kereta api, biaya logistik akan turun, investasi meningkat, dan pembangunan akan lebih merata,” tegasnya. ***