Alwi Al Qodri Gelar Reses di Margasari, Aspirasi Terkait Sampah Pesisir Jadi Permasalahan Utama
Advertorial

Alwi Al Qodri Gelar Reses di Margasari, Aspirasi Terkait Sampah Pesisir Jadi Permasalahan Utama

  • IBUKOTAKINI.COM - Alwi Al Qodri, anggota fraksi Partai Golongan Karya dan juga Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bal
Advertorial
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Alwi Al Qodri, anggota fraksi Partai Golongan Karya dan juga Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menggelar reses pada Masa Sidang I tahun 2023 di Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat.

Kegiatan yang digelar pada Minggu (19/3/2023) malam ini tak hanya dihadiri oleh masyarakat Kelurahan Margasari. Namun, antusias masyarakat sekitar tampak dengan kehadiran warga dari Kelurahan Baru Ilir, Baru Ulu, Baru Tengah dan Margomulyo.

Reses tersebut juga didampingi oleh pejabat Camat Balikpapan Barat, yaitu M. Arif Fadhilah dan juga Lurah Margasari, M. Ride, Ketua LPM Margasari Usman Daming serta Kepala UPTD Puskesmas Margasari dr. Susliani Pancawinarsih.

Dari berbagai permasalahan yang diungkapkan masyarakat, hal paling menonjol adalah persoalan jumlah volume sampah pesisir yang semakin bertambah.

Sebagai informasi, sebagian besar warga Margasari memang tinggal di kampung atas air. Permukiman warga ini pun dinilai semakin padat dengan diiringi oleh permasalahan sampah yang juga kian menumpuk.

Hal tersebut disebabkan oleh kesadaran masyarakat itu sendiri dan juga sampah kiriman yang berasal dari aktivitas pasar dan kapal di sekitar perairan Balikpapan.

BACA JUGA:

"Kedalaman sampah itu bisa sampai satu meter, karena sudah bertahun-tahun. Selain kurangnya kedisplinan warga juga ada aktivitas kapal yang membuang sampah di laut,” terang Alwi.

“Sehingga, makin lama sampah itu menumpuk terbawa arus hingga ke kolong-kolong rumah warga," tambahnya.

Sementara itu, aktivitas kapal yang kerap membuang sampah sembarangan di laut ini juga menjadi permasalahan yang krusial. Mengingat, dampaknya kepada masyarakat di pesisir pun cukup meresahkan.

Apalagi, dengan memperhitungkan jumlah kapal yang berlalu-lalang, khususnya di sekitar wilayah Kecamatan Balikpapan Barat.

"Kapal itu tidak ada tempat sampahnya, jadi buangnya ke laut. Kita jangan anggap remeh hal itu, karena (dampaknya) membawa sampah itu ke tempat warga. Ditambah pula sampah pasar yang lebih banyak lagi," ujarnya.

Berkaitan dengan hal ini, Alwi mengaku akan mengusulkan pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang akan mengelola sampah pesisir atau yang berada di perairan sekitar Balikpapan Barat. Meskipun, kewenangan penanganan sampah pesisir ini memang lah wewenang pemerintah provinsi.

"Kami sedikit kesulitan karena masalah wewenang. Tapi apapun itu, jika bisa kami atasi maka akan kami atasi. Semoga UPT itu bisa terlaksana," tuturnya.

Selain itu, permasalahan jalan atau jembatan penghubung menuju SMPN 25 Balikpapan juga dikeluhkan sebagian warga. Sebab, akses jalan tersebut tentunya akan memudahkan siswa-siswi menuju ke sekolahnya.

Menanggapi hal itu, Alwi dengan tegas menyampaikan alokasi anggaran sudah disusun pada APBD 2023 dan segera akan dikerjakan pada bulan Mei mendatang.

“Bulan depan (April) sudah dilelang, dan Insya Allah bulan Mei sudah dikerjakan. Itu termasuk melebarkan jembatan beton itu," imbuhnya. 

Di sisi lain, pembenahan atau perbaikan guna mempercantik Pasar Inpres juga sempat disinggung masyarakat. Menurutnya, hal ini akan kembali ditinjau dan dikaji karena melihat adanya permasalahan terkait lahan kepemilikannya.

Di bidang kesehatan, keinginan masyarakat akan kepemilikan bangunan Puskesmas yang saat ini masih berstatus kontrak juga akan diupayakan oleh Alwi ke depannya.

"Kebetulan saya anggota banggar (badan anggaran) di DPRD. Jadi, karena ada hak suara, nanti saya sampaikan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk mendirikan Puskemas Margasari," pungkasnya. ###