Ilustrasi sekolah anak berkebutuhan khusus
Kabar Ibu Kota

Anak Berkebutuhan Khusus Sulit Dapatkan Sekolah Lanjutan

  • IBUKOTAKINI.COM – Jumlah sekolah untuk anak berkebutuhan khusus di Balikpapan jumlahnya sangat terbatas.
Kabar Ibu Kota
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Pada musim penerimaan siswa didik baru atau PPDB saat ini, tidak hanya orang tua sekolah umum yang dipusingkan dengan urusan pendaftaran. 

Masalah lebih serius juga dialami para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Pasalnya, keberadaan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus di Balikpapan sangat terbatas. 

Akibatnya, kesempatan untuk masuk sekolah ini juga sangat kecil. Termasuk bagaimana anak didik ingin melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. 

Kendala ini diakui Pemerintah Kota Balikpapan. Untuk mengatasi persoalan jenjang pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, sekolah-sekolah tingkat SMP mengutamakan pendaftar dari jenjang yang sama di sekolah sebelumnya.  

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Ganung Pratikno mencontohkan, kesempatan peserta didik di sekolah dasar luar biasa (SDLB) lebih besar diterima di sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB) dari sekolah yang sama.

“Jadi, memang kesempatannya sangat kecil karena panitia penerimaan lebih mengutamakan peserta didik yang telah terdaftar di jenjang SDLB yang sama,” kata Ganung. 

“SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri itu yang menjadi permasalahan di masyarakat adalah keberlanjutannya, ternyata SMPLB itu dia itu sudah mengambil (peserta didik baru) dari SD-nya,” imbuh Ganung, Kamis 6 Juli 2023. 

“Sehingga, seakan-akan mau sekolah SMPLB kok jadi sulit, karena mereka langsung lanjut,” tambahnya.

Namun demikian, proses penerimaan juga sudah dilakukan secara maksimal dan sebenarnya tidak ada kendala terkait hal ini. Sebab, sekolah swasta juga tersedia untuk menampung anak berkebutuhan khusus.

“Penerimaannya 28 siswa kalau saya tidak salah, itu dibagi kembali menjadi beberapa rombongan belajar (rombel),” tutupnya. ***