Salah satu contoh drainase di Jalan Asnawi Arbain
Advertorial

Anggota Dewan Soroti Saluran Drainase di Pusat Pertokoan Kota Balikpapan

  • IBUKOTAKINI.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan menyoroti saluran drainase yang kecil dan tertutup di sekitar pusat perto
Advertorial
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

Balikpapan, IBUKOTAKINI.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan menyoroti saluran drainase yang kecil dan tertutup di sekitar pusat pertokoan Kota Beriman.

Saluran drainase ini seharusnya mendapatkan perhatian seluruh pihak. Mengingat, salah satu penyebab banjir atau genangan di Kota Beriman ini adalah saluran drainase yang tidak terawat dengan baik.

Pengendalian banjir menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Balikpapan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menjalankan proyek multiyears normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Namun demikian, Alwi Al Qodri Ketua Komisi III DPRD Balikpapan menyoroti sistem aliran drainase yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya genangan di sejumlah wilayah.

BACA JUGA:

"Saya agak sesalkan. Hampir di tiap jalan, rata-rata drainase itu sudah ditutup. Ini jadi salah satu faktor (banjir/genangan) juga," katanya kepada awak media baru-baru ini.

Selain itu, kondisi saluran drainase di pusat pertokoan juga sudah tertutup. Pemilik lahan pun enggan membuka kembali, lantaran jalur yang dilewati menjadi jalur keluar-masuk kendaraan atau aktivitas pemilik.

Padahal, secara pemeliharaan, saluran drainase yang tertutup itu membutuhkan perawatan yang lebih.

"Mungkin bau jika dibuka," katanya.

"Saya lihat, pada saat itu banyak kotoran, cara membersihkannya kan agak susah kalau tertutup begitu," tambahnya.

Alwi menyebut, memang terdapat box control yang dimanfaatkan untuk membersihkan saluran drainase tersebut dengan menggunakan sistem buka-tutup. Namun, menurutnya, hal tersebut dinilai tidak efektif.

"Karena kan susah juga. Beda kalau terbuka, itu lebih enak membersihkannya," terangnya.

Tak hanya berada di pusat pertokoan, berdasarkan pengamatannya, rata-rata saluran drainase yang ada di Kota Balikpapan ini memang dalam kondisi tertutup. Contohnya, di sekitar daerah Gunung Sari, Jalan Ahmad Yani.

"Ini salah satu juga faktor yang saya rasa perlu dievaluasi," tegasnya.

Selain, lebar drainase yang dimiliki Kota Beriman ini juga cukup sempit atau kecil. Salah satu solusi yang ditawarkannya adalah dengan mencontoh sistem saluran drainase yang ada di kota-kota besar di Jawa Timur.

"Misal kita contoh di Jawa Timur itu, drainasenya yang memang lebarnya sampai 2-3 meter. Ini (di Balikpapan) sudah kecil, ditutup lagi," pungkasnya. ###