Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud
Kabar Ibu Kota

Angka Kasus Meningkat, Wali Kota Balikpapan Minta Warga Waspadai DBD

  • IBUKOTAKINI.COM – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, saat ini s
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, saat ini statusnya dalam waspada dbd.

Hal ini disampaikan Wali Kota ketika membuka kegiatan pembukaan Turnamen Tenis Meja Antar Masjid, baru-baru ini. Bahkan diberbagai kesempatan, pihaknya tak henti-hentinya mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan dan menerapkan 3 M (Menimbun, Menutup dan Menguras). 

“Langkah 3M ini salah satu upaya tumbuhnya jentik nyamuk di sekitar kita,” katanya. 

Selain itu, untuk menjaga kebersihan dengan berbagai kegiatan di lingkungannya utamanya drainase yang terbuka untuk bersama-sama diperhatikan agar tidak ada sampah yang menumpuk. 

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat 1.133 kasus demam berdarah sepanjang Januari hingga September 2022 ini atau pekan ke 36. Dari jumlah itu, lima di antaranya meninggal dunia.

Lima korban meninggal kasus DBD tersebar di lima kelurahan yakni kelurahan Sepinggan Raya, Damai, Prapatan, Batu Ampar dan Baru Tengah. Terbanyak kasus ada di kecamatan Balikpapan Selatan, disusul Balikpapan Utara.

BACA JUGA:

“Jumlah kasusnya yakni Kecamatan Timur 75 kasus, Balikpapan Selatan 261 kasus, Balikpapan Tengah 219 kasus,, Balikpapan Kota 207 kasus, Balikpapan Barat 133 kasus dan Balikpapan Utara 238 kasus,” jelas kepala DKK, Andi Sri Juliarty, Kamis (13/10/2022).

Untuk korban meninggal berusia antara 1 tahun hingga usia 44 tahun. “Oktober ini tidak ada kasus kematian,” ujarnya.

Dio mengatakan memang terjadi peningkatan pelayanan kesehatan di IGD rumah sakit atau puskesmas namun belum semua pasien yang demam tinggi kasus DBD.

“DI UGD memang sedang full pasien-pasien dengan keluhan demam tetapi belum tentu demam berdarah,” ujarnya.

Pihaknya memang mengarahkan kepada orangtua atau anak-anak yang mengalami demam untuk segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan. Bahkan melalui kader posyandu dan PKK terus melakukan sosialisasi pemasangan kelambu air untuk menutup drum yang menampung air hujan. Selain itu juga diberikan larvasida atau bubuk untuk membunuh jentik nyamuk DBD.

DKK juga sudah menyiapkan alat NS1 atau regent untuk mendeteksi kasus DBD di tiap-tiap puskesmas.

“Kami sudah siapkan NS1 di setiap puskemas untuk pemeriksaan deteksi kasus DBD,” tutup Andi Sri Juliarty.

Pemeriksaan NS1 merupakan tes untuk mendeteksi keberadaan protein non-struktural 1 (NS1), yaitu protein yang dimiliki virus dengue, penyebab demam berdarah dengue atau DBD. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi virus tersebut dengan cepat, bahkan sejak gejala pertama kali muncul. ###