
Angka Kemiskinan Balikpapan Merujuk Data BPS
- IBUKOTAKINI.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kota Balikpapan menyatakan bahwa data an
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kota Balikpapan menyatakan bahwa data angka kemiskinan Kota Beriman masih merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS). Di mana dari data tersebut angka kemiskinan tahun 2021 sebanyak 18.530 jiwa atau 2,89%. Angka tersebut turun di tahun 2022 yaitu 15.830 jiwa atau 2,45%.
Hal itu ditegaskan Kepala Bappeda-Litbang Kota Balikpapan, Murni pada Selasa, 18 Juli 2023.
Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan di Kota Balikpapan yang digunakan adalah merujuk data BPS. Karena BPS yang mempunyai kewenangan sesuai Undang-Undang.
“Sedangkan untuk data Dinsos ketika akan digunakan untuk program daerah tetap akan dilakukan verifikasi,” ungkapnya.
Diketahui, data Dinas Sosial angka kemiskinan Balikpapan berjumlah 51.648 KK atau 121.242 jiwa di tahun 2023.
Disinggung terkait perbedaan data tersebut, menurutnya, itu yang terjadi. “Itulah yang terjadi, ketika ada program baru dari pemerintah akan tetap dilakukan verifikasi,” tandasnya.
BACA JUGA:
- Ketidakstabilan Harga Bahan Pokok Pengaruhi Pertambahan Penduduk Miskin di Indonesia - ibukotakini.com
- 5 Provinsi Penduduk Miskin Terbesar di Indonesia Pada semester I-2023 - ibukotakini.com
- Pelebaran Jalan di Simpang Muara Rapak Balikpapan Masuk Tahap Pengukuran - ibukotakini.com
Murni mencontohkan untuk program bantuan termasuk BPJS kelas 3 gratis yang merupakan kebijakan pemkot Balikpapan tidak didasari orang tersebut miskin atau tidak.
Namun lebih pada sasaran bagi pekerja bukan penerima upah atau bekerja pada sektor non formal.
“Contoh untuk penerima bantuan iuran BPJS kesehatan kelas 3, belum tentu miskin karena sasaran program adalah pekerja bukan penerima upah,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Balikpapan, Edy Gunawan mengungkapkan angka kemiskinan Balikpapan tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun 2022.
“Tahun ini, angka kemiskinan ada 51.648 KK dan 121.242 jiwa. Pada 2022 angka kemiskinan tembus mencapai sekitar 60 ribuan KK, yang jelas angka kemiskinan di Balikpapan mengalami penurunan dari tahun kemarin,” sebutnya.
Menurutnya, peningkatan angka kemiskinan pada 2022 lalu disebabkan berbagai faktor. Salah satunya yang berdampak besar adalah adanya pandemi Covid-19.
“Adanya pandemi Covid-19 itu sehingga banyak yang di PHK dan saat ini ekonomi sudah mulai normal lagi,” ungkapnya.
Ia mengaku angka tersebut didapatkan langsung oleh petugas Dinsos yang turun ke rumah. Meski demikian, dikatakannya tidak seratus persen valid atau masih ada yang tidak terdata.
“Selain itu, angka kemiskinan juga diukur dari jumlah peserta program BPJS Kesehatan gratis,” tutupnya.
