Ekonomi

Angka Penduduk Miskin di Kaltim Turun, Garis Kemiskinan Naik

  • BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Penduduk miskin di Kalimantan Tinur mengalami penurunan. Sementara, garis kemiskinan justru meningkat.Badan Pusat Statistik (BPS)
Ekonomi
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Penduduk miskin di Kalimantan Timur mengalami penurunan. Sementara, garis kemiskinan justru meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur melaporkan bahwa jumlah penduduk miskin di wilayah kerjanya telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Data terbaru menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin turun sebesar 6,11 persen pada Maret 2023.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam keterangan pers resminya menyebutkan penurunan ini mencerminkan tren positif dalam upaya penanggulangan kemiskinan. 

"Pada Maret 2023, angka penduduk miskin mencapai 6,11 persen, turun 0,33 poin persen dari September 2022. Kalau dibandingkan dengan Maret 2022, terjadi penurunan sebesar 0,20 persen poin," ungkap Yusniar.

Berdasarkan data yang dihimpun, total jumlah penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2023 adalah 231,07 ribu orang. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 11,23 ribu orang dari periode September 2022 dan menurun sebesar 5,18 ribu orang dari periode Maret 2022.

Meski ada penurunan angka penduduk miskin, Garis Kemiskinan di Kaltim justru mengalami kenaikan. Pada Maret 2023, Garis Kemiskinan mencapai Rp 790,186 per kapita per bulan, terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp560.368 (70,92 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp229.818 (29,08 persen).

Garis Kemiskinan merupakan ukuran nilai pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan makanan dan non-makanan sehingga seseorang tidak dikategorikan sebagai miskin. 

Peningkatan Garis Kemiskinan ini menandakan bahwa biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar telah meningkat dalam periode tersebut.

Yusniar menambahkan, meski Garis Kemiskinan naik, posisi Kaltim masih berada di bawah rata-rata nasional.  Provinsi ini berada di peringkat 8 terendah dari total 18 provinsi dengan angka kemiskinan di bawah rata-rata nasional. 

Bali merupakan wilayah dengan angka kemiskinan terendah, sementara Papua menjadi wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi.

Data lainnya menyebutkan adanya penurunan jumlah penduduk miskin di perkotaan dan pedesaan. Pada Maret 2023, penduduk miskin perkotaan turun sebanyak 6,55 ribu orang dari September 2022 menjadi 122,43 ribu orang. 

Sementara itu, jumlah penduduk miskin pedesaan juga mengalami penurunan sebanyak 4,68 ribu orang dari September 2022 menjadi 108,64 ribu orang.

BPS Kaltim juga mengungkapkan data per Maret 2023, rata-rata rumah tangga miskin di Benua Etam ini terdiri dari 5,13 orang anggota. Besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin rata-rata adalah sebesar Rp 4.053.654 per bulan.

Data tersebut mengindikasikan upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di Kaltim telah memberikan hasil positif. 

Namun, meningkatnya Garis Kemiskinan juga menjadi perhatian penting karena menandakan kenaikan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar. 

Diharapkan pihak terkait terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan dengan berbagai program yang lebih efektif dan berkelanjutan.