Warga sambut meriah Erau di Kutai Kartanegara pada Minggu 30 September 2024
Kutai Kartanegara

Antusiasme Warga Sambut Puncak Perayaan Erau 2024 di Tenggarong

  • Kemegahan perayaan tahun ini disebut-sebut lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu acara yang paling dinanti adalah prosesi 'Mengulur Naga'.
Kutai Kartanegara
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

KUTAI KARTANEGARA - Kemeriahan perayaan Erau Pesta Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tahun 2024, telah mencapai puncaknya pada Minggu, 29 September 2024.

Di sepanjang Jalan Diponegoro dan Timbau, ribuan warga Kota Raja, sebutan bagi Tenggarong, tumpah ruah memadati ruas jalan demi menyaksikan tradisi yang penuh sejarah dan makna ini.

Kemegahan perayaan tahun ini disebut-sebut lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu acara yang paling dinanti adalah prosesi 'Mengulur Naga', di mana replika naga jantan dan betina dibawa menggunakan kapal melalui jalun Sungai Mahakam dari pusat kota menuju Desa Kutai Lama di Kecamatan Anggana.

Seorang peserta pengantar naga, Hafiz, berbagi cerita tentang betapa luar biasanya antusiasme masyarakat kali pada tahun ini.

“Selalu ada rasa istimewa ketika mengikuti prosesi ini. Tapi tahun ini, lebih ramai dari biasanya. Setiap sudut kota penuh dengan masyarakat yang ingin menjadi bagian dari tradisi ini," ucap Hafiz dengan penuh semangat.

BACA JUGA;

Tidak hanya Hafiz yang merasakan suasana berbeda, Tomi (28), seorang warga Tenggarong yang sudah dua kali ikut prosesi mengulur naga, juga mengakui kemeriahan tahun ini.

Ia bersama peserta lainnya mengulur naga melalui jalur Sungai Mahakam.

“Ada rasa kebanggaan tersendiri ketika ikut serta dalam prosesi ini. Melihat ribuan orang berkumpul, menunggu naga, dan berebut sisik naga, benar-benar pengalaman yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," tuturnya.

Tradisi Mengulur Naga ini memang selalu menjadi puncak dari perayaan Erau, ditutup dengan upacara 'Belimbur' yang penuh kegembiraan.

Masyarakat saling menyiram air sebagai simbol pembersihan diri, memberikan suasana persatuan dan semangat kebersamaan di tengah perayaan yang meriah.

Sebelumnya, pada Sabtu malam 28 September 2024, perayaan sudah mulai memuncak. Hampir seluruh sudut kota Tenggarong mengalami kemacetan akibat kerumunan warga yang berkumpul di halaman Museum Mulawarman, tempat digelarnya rangkaian acara adat belelas dan merangin.

Tidak hanya masyarakat biasa, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto, juga hadir dan memberikan apresiasinya atas suksesnya pelaksanaan perayaan ini.

Dalam sambutannya, Bambang menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh para leluhur.

“Pesta adat Erau tahun ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah pengingat akan betapa kayanya warisan budaya kita. Saya berharap generasi muda dapat terus merawat dan menghargai nilai-nilai tradisi ini," ungkapnya.

“Saya berharap perayaan ini dapat berjalan dengan aman dan terbit,” timpalnya.

Perayaan Erau 2024 telah berakhir, namun semangat masyarakat untuk terus menjaga kearifan lokal dan kekayaan budaya tidak akan pernah padam. ***