APEKSI 2024 Sukses, PDAM Dapat Rp35 Miliar
- Pemkot berencana memberikan suntikan dana Rp35 miliar kepada Perumda Tirta Manuntung (PTMB) yang mengelola PDAM melalui APBD Tahun Anggaran 2024.
Balikpapan
Catatan Rizal Effendi
RAKERNAS Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII di Balikpapan, 1-6 Juni 2024 dinilai sukses. Banyak wali kota yang memuji penyelenggaraannya memang wah. “Acara Apeksi ke-17 adalah rakernas terbaik selama ini,” ujar Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Eri Cahyadi, yang juga Wali Kota Surabaya.
Menurut Eri, berkat jadi tuan rumah APEKSI, Balikpapan pasti semakin dikenal. “Insyaallah, Balikpapan akan lebih dikenal oleh seluruh wali kota yang hadir, sektor ekonominya meningkat dan bakal menjadi kota yang maju,” tambahnya.
Rakernas APEKSI XVII menjadi rakernas terakhir yang dihadiri Presiden Jokowi. Sebab, 20 Oktober nanti Jokowi selesai melaksanakan masa jabatan keduanya. Dia digantikan Prabowo Subianto, yang dilantik menjadi presiden ke-8 RI.
Tahun depan, 2025, APEKSI menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk memilih pengurus baru. Tuan rumahnya Kota Surabaya. Kalau Kepala Negara datang, maka yang hadir adalah Presiden Prabowo. “Insyaallah kami siap,” kata Eri.
Rakernas APEKSI ke-17 memang meriah. Gala dinner-nya di halaman Pemkot dihibur oleh penyanyi dangdut Soimah Pancawati. Kemudian di sarasehan istri wali kota ditampilkan King Nassar. Lalu ada karnaval budaya diikuti 98 kota se-Indonesia. Ribuan warga sempat menyaksikan. Ada juga expo UMKM di halaman Dome.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang juga calon wakil presiden terpilih tampak hadir. Putra sulung Presiden Jokowi ini selalu menarik perhatian. Gibran sempat bagi-bagi gantungan kunci di halaman Dome. Ratusan warga berebut untuk mendapatkannya.
Ketika membuka Rakernas, Jokowi memuji penghijauan di kota Balikpapan dan Surabaya. “Balikpapan menjadi kota yang saya senangi karena penghijauannya baik. Juga Surabaya. Saya tunggu kota-kota lainnya,” imbaunya.
Di sisi lain, Presiden juga menyoroti kota-kota yang mulai macet lalu lintasnya. “Saya dengar Balikpapan mulai macet ya,” tanyanya. Pertanyaan yang sama dia tujukan kepada Wali Kota Surabaya, Bandung dan Medan. “Sudah mulai macet ya?”
Jokowi mengingatkan kembali betapa pentingnya perencanaan kota, terlebih mengenai transportasi umum. “Semuanya sudah mulai macet. Oleh sebab itu, sekali lagi rencana kota mengenai transportasi massal harus benar-benar disiapkan,” tandasnya.
Dia sempat menanyakan apakah ada wali kota yang mampu membangun subway Mass Rapid Transit (MRT). “Tolong tunjuk jari, nanti saya berikan sepeda,” katanya membuat para wali kota tersenyum. Jokowi juga menawarkan ART (Autonomus Rapid Transit) atau kereta otonom tanpa rel. “Bisa dibagi 50-50. APBD 50 persen, APBN 50 persen,” jelasnya.
Malam sebelum membuka Rakernas, Jokowi dan para menteri sempat menyapa masyarakat kota Balikpapan di pusat perbelanjaan Pentacity, kompleks Balikpapan Super Block (BSB). Sejumlah warga kesenangan bisa selfie atau swafoto dengan Presiden. “Masyaallah saya bisa foto dengan Bapak Presiden. Selama ini saya mengagumi lewat televisi saja,” ujar Elmi.
Di tengah suasana yang meriah acara Rakernas APEKSI, ada celetukan dari Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono. Dia menilai biaya penyelenggaraan Rakernas Rp16 miliar dari APBD itu terkesan boros, di tengah kesulitan warga kota, yang sudah berbulan-bulan tidak mendapatkan distribusi air PDAM dengan lancar.
“Saya tergelitik dengan Rp16 miliarnya, sementara kinerja PDAM tidak kunjung bagus. Masih banyak warga yang belum menikmati air bersih. Jangan-jangan ada peserta atau pengunjung Rakernas yang tidak bisa mandi, Kan lucu itu,” kata Budiono, yang juga ketua DPC PDIP Balikpapan.
Ada juga beredar catatan dari wartawan kediritangguh di medsos. Dia menggugah wartawan media lokal menyorot sisi lain dari Rakernas APEKSI, yang menghabiskan dana APBD lebih dari Rp10 miliar.
Dia berkesimpulan pameran UMKM di Dome tidak banyak membawa dampak ekonomi, kecuali pada sektor perhotelan dan rental mobil. “Sangat disayangkan tidak ada acara table top untuk Kadin,” ucapnya.
Program acara masak memasak dengan olahan bahan baku ikan yang diikuti 90-an istri wali kota, menurut dia seyogianya melibatkan pengusaha lokal sebagai edukasi, sehingga mereka juga tahu tata cara mengolah bahan baku ikan untuk mendapatkan nilai tambah.
PENJELASAN MUHAIMIN
Berkaitan dengan sentilan Budiono, Sekretaris Kota (Sekkot) Muhaimin memberikan penjelasan sangat rinci. Menurutnya, anggaran Rp16 miliar itu sudah dibahas bersama Badan Anggaran DPRD di mana Budiono juga terlibat. ”Jadi harusnya clear, tidak ada masalah lagi,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa kegiatan APEKSI dengan masalah air bersih PDAM adalah hal yang berbeda konteksnya. Jadi jangan diadu apple to apple. “Tidak pas dong,” tandasnya.
Menurut Muhaimin, anggaran Rp16 miliar itu akhirnya menguntungkan perekonomian lokal. Di antaranya untuk penyewaan kamar hotel dan mobil operasional bagi 98 wali kota.
Termasuk juga pembuatan kaus, penyediaan makan minum, sewa tenda dan properti lainnya serta kontrak dengan event organizer (EO) sebagai pengatur acara. Semuanya melibatkan pelaku usaha lokal.
“Itu kalau lihat tenda di Dome, kemudian di pasar tumpah di Teritip, Manggar, semuanya tenda UMKM. Itu siapa UMKM-nya? Semuanya orang Balikpapan. Jadinya uangnya juga diterima orang Balikpapan lagi,” jelasnya.
Begitu juga dengan multiplier effect yang didapat dengan kedatangan 4 sampai 5 ribu tamu. Mereka membutuhkan berbagai pelayanan seperti penginapan, makanan, transportasi sampai oleh-oleh dan cenderamata. Ini juga para pelaku usaha lokal yang menikmati.
Tidak disebutkan berapa kontrak kepada pedangdut Soimah dan King Nassar. Kabarnya cukup besar juga. Kalau yang ini uangnya pasti dibawa pulang ke Jakarta. Memang itu jalannya.
Ada yang usul tak ada salahnya Muhaimin atau Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) juga menjelaskan UMKM mana saja yang terlibat. Biar tak ada kecurigaan. Khawatir kalau yang mendapat order pelaku usaha tertentu saja.
Beda dengan Budiono. Wakil ketua DPRD lainnya, Laisa Hamisah dari PKS selain memberikan apresiasi kepada Pemkot Balikpapan, juga menilai gelaran Rakernas Apeksi memberikan manfaat bagi kota Balikpapan.
“Ini adalah kesempatan emas bagi Pemkot Balikpapan untuk bersinergi dengan berkolaborasi dengan pemerintah kota lainnya di Indonesia untuk sama-sama memajukan kota,” ujarnya di pemberitaan lain.
Diskusi dan pertukaran ide di APEKSI, tambahnya, akan membantu mengembangkan kebijakan yang lebih efektif dan relevan untuk mengatasi isu-isu lokal.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengakui biaya Rakernas APEKSI mencapai Rp16 miliar. “Tapi keuntungan dari kegiatan itu lebih besar lagi,” jelasnya. Diperkirakan uang yang berputar dari ribuan tamu yang datang mencapai Rp40 miliar.
“Hal itu menunjukkan potensi besar dari kegiatan tersebut dalam memajukan ekonomi lokal,” katanya.
Seorang warga bernama Musa dari Balikpapan Kota membela Budiono. “Saya kira maksud Pak Budiono baik. Kita jangan asyik dengan Rakernas APEKSI saja, sementara banyak warga kesulitan air bersih PDAM. Jadi harus berimbang perhatiannya,” jelasnya.
Entah kebetulan, ada kabar baik untuk PDAM. Pemkot berencana memberikan suntikan dana Rp35 miliar kepada Perumda Tirta Manuntung (PTMB) yang mengelola PDAM melalui APBD Tahun Anggaran 2024.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Agus Budi Prasetyo menjelaskan, dana tersebut sebagai tambahan penyertaan modal yang akan digunakan untuk rencana bisnis PTMB di antaranya untuk pemasangan pipa transmisi, pipa distribusi maupun pipa desalinasi.
“Kita masih menunggu usulan rincian dari PTMB berkaitan dengan digelontorkan dana tambahan penyertaan modal dari APBD 2024 itu,” kata Agus.
Seorang warga mengaku beberapa hari ini distribusi air PDAM mengucur lancar di rumahnya di Balikpapan Tengah. Selamat sukses Rakernas APEKSI! Selamat air lancar. Hujan juga makin sering turun. “Mudah-mudahan tidak ngadat lagi setelah Rakernas berlalu dan PDAM dapat dana 35 M,” katanya tersenyum. ***
(Wartawan senior Kaltim, Wali Kota Balikpapan 2011-2021)