Ketua DPP Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo dan Direktur Perseroda Listrik Kaltim, Nixon Butar-Butar.
Bisnis

Apindo Kaltim Jembatani Kerja Sama Perusda Listrik dengan Malaysia

  • Perusahaan asal Malaysia menawarkan green energy kepada para pelaku usaha di Kalimantan Timur, termasuk kepada Perusahaan Daerah Listrik Kaltim.
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Apindo Kaltim menjembatani kerja sama antara Perusahaan Daerah bidang kelistrikan, Perseroda Listrik Kaltim dengan investor green energy asal Malysia, JCNS New Energy Technoloy Co.Ltd – Invest Energy Sdn Bhd. 

Kerja sama itu terungkap dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan DPP Apindo Kaltim saat muhibah ke Kuala Lumpur Malaysia, 26 – 30 September 2022.  JCNS New Energy Technoloy Co.Ltd – Invest Energy Sdn Bhd, menawarkan produk energi terbarukan, khususnya produk lampu jalan solar led. Produk ini, diklaim lebih hemat energi dan cost, dengan pola pembiayaan konsesi swasta selama 10 tahun

MoU dan tawaran investor ini, disambut DPP Apindo Kaltim dengan mengundang Perusda PT. Listrik Kaltim. “Kami sengaja mengundang Perseroda PT. Listrik Kaltim guna menyambut tawaran kerjasama investasi Malaysia – China ini,” kata Ketua DPP Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo saat menerima kunjungan Direktur Operasional PT. Listrik Kaltim, Nixson Butar Butar di kantor Sekretariat DPP Apindo Kaltim Ruko Bhumi Nirwana Jalan Soekarno – Hatta Km 5 Balikpapan, Kamis 6 Oktober 2022.

Menurut Slamet, kolaborasi Apindo Kaltim – PT. Listrik Kaltim, cukup ideal dalam merealisasikan tawaran kerjasama investor Malaysia – China ini. Pertimbangannya, jika kerjasama ini dapat direalisasikan, maka program pemerataan penerangan jalan dan penyebaran listrik lewat energi terbarukan, akan semakin cepat meluas di seluruh pelosok Kalimantan Timur.

BACA JUGA:

“Percepatan ini sejalan dengan program Green Energy yang selalu digaungkan Presiden Jokowi. Sehingga, kita membuka pintu seluas-luasnya untuk investor luar, khususnya dalam hal pemerataan penerangan dan menyambut agenda pembangunan ibu kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim,” ujarnya.

Karena menyangkut investasi asing, tegas Slamet, diperlukan political will atau kebijakan dari Pemprov dan DPRD Kaltim. Sebab itu, ia berharap Apindo – PT. Listrik Kaltim dapat segera beraudiensi dengan Gubernur Kaltim dan Komisi II DPRD Kaltim, untuk menindaklanjuti tawaran investor ini.

Kerjasama dengan investor Malaysia – China ini, tegas Slamet, juga tidak sebatas memasarkan produk green energy solar led, tapi diharapkan pihak investor juga mendirikan pabrik perakitan produknya di Kaltim. “Jika ini terjadi, bukan hanya sekadar transfer teknologi, tapi juga terbuka peluang serapan tenaga kerja baru di Kaltim,” ucapnya.

Direktur Operasional Perseroda PT. Listrik Kaltim, Nixson Butar Butar menyambut baik tawaran ini. Peluang kerjasama investasi, diakuinya cukup terbuka, karena Pemprov Kaltim sebagai pemilik Perseroda PT. Listrik Kaltim, tidak mudah mengucurkan dana tambahan. “Karena itu, kita perlu opsi lain dalam proses pengembangan kemajuan perseroda ini,” ujarnya.

Kerjasama investasi, sebut Nixson, tidak hanya di program lampu jalan solar led, tapi juga pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), yang kini banyak digarap PT. Listrik Kaltim.

“Kendalanya barangkali di regulasi atau birokrasi di pemerintah. Namun sepanjang prosedurnya jelas, saya yakin kerjasama investasi ini dapat terwujud. Kami siap membantu investor, seperti dalam hal survey dan mengkomunikasikan agenda investasi ini dengan pemerintah dan legislatif,” ucap mantan kontraktor listrik dan pernah menjadi Ketua Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) Kaltim ini.

Untuk diketahui, Invest Energy Sdn Bhd bersama JCNS New Energy Technology Co Ltd, tertarik melebarkan sayapnya ke Kalimantan Timur. Perusahaan in, sukses melakukan program green energi, lewat produk lampu solar led di sejumlah Negara bagian di Malaysia.

Dengan program ini, selama 10 tahun konsensi, dapat dilakukan pemasangan hingga 20 ribu unit di lokasi baru yang belum ada listrik. Sebagai contohnya untuk pengelolaan lampu jalan di Kerajaan Negeri Pahang Malaysia.  Sebelumnya, cost atau biaya operasional tinggi, mulai dari material yang berganti tiap 3 tahun, birokrasi yang panjang untuk pergantian lampu jalan, hingga berbagai kasus pencurian kabel lampur, box atau panel listrik dan lainnya.

Namun, program Invest Energy – JCNS ini, mampu “memangkas” tingginnya cost dan mata rantai birokrasi pergantian lampu jalan, karena semua masuk dalam program konsesi investor. Selain itu, program ini juga mampu mengurangi vandalism atau kasus pencurian, karena lampu solar LED terpasang dalam 1 unit dengan baterai dan peralatan lainnya, tanpa kabel atau peralatan lain.

Di Malaysia, sejumlah kawasan sudah memakai produk lampu jalan solar LED ini. Seperti di kawasan Jalan Templar Park, Majlis Perbandaran Pasir Gudang, Sabak Bernam Selangor, Majis Pasir Puteh Kelantan, Kantor Polisi Di Raja Malaysia, Melaka Bersejarah, Majlis Daerah Gombak, Mersing Johor dan Trengganu. ###