Ekshibisi kapal Phinisi Pusaka Nusantara di Kota Balikpapan dalam rangka mengembangkan wisata bahari di Ibu Kota Nusantara. Foto: Ferry Cahyanti/ Ibukotakini.com
Kabar Ibu Kota

Asyiknya Menikmati Keindahan Teluk Balikpapan dari Kapal Phinisi

  • IBUKOTAKINI.COM - Teluk Balikpapan menyimpan potensi pariwisata yang sangat beragam. Selain wisata pantai yang sudah terbentuk selama puluhan tahun, kawasan ini
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Teluk Balikpapan menyimpan potensi pariwisata yang sangat beragam. Selain wisata pantai yang sudah terbentuk selama puluhan tahun, kawasan ini juga memendam berbagai atraksi lain.

Contohnya sebagai spot olahraga air, dan susur teluk. Pengembang nasional Agung Podomoro Land misalnya, telah mengembangkan arena jetski di pantai Borneo Bay.

Sementara Pemerintah Kota Balikpapan sedang menjajaki wisata susur teluk. Pada Jumat (5/8/2022), Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud mendatangkan kapal legendaris, Phinisi Pusaka Indonesia.

Kapal yang pertama kali dibuat pada abad ke-14 itu, singgah ke Balikpapan dari Bulukumba Sulawesi Selatan, dalam rangka ekshibisi wisata bahari.

Hal ini merupakan upaya Pemerintah Kota Balikpapan  memperkenalkan wisata bahari yakni susur teluk Balikpapan dengan menggunakan Kapal Phinisi Pusaka Indonesia.

Berangkat dari Pelabuhan Semayang, kapal mulai perjalanan susur teluk sekitar pukul 17.10 WITA. Kapal berkonstruksi kayu dengan layar dan mesin itu selanjutnya menuju teluk dengan perjalanan menempuh total 2,5 jam.

Selama berada di atas kapal, para kru menyuguhkan permainan, dan hiburan sambil  menikmati pemandangan teluk Balikpapan menjelang senja.

Baca juga: 

Dari atas kapal terlihat pemandangan kerlap-kerlip kilang-kilang minyak yang menjadi daya tarik utama.

Menurut Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, wisata bahari menjadi salah satu potensi yang bisa dikembangkan dalam memanfaatkan pemindahan ibu kota negara.

"Artinya di tengah perkembangan pembangun IKN, Kota Balikpapan sebagai penyangga sehingga harus bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada, salah satunya destinasi wisata bahari susur teluk Balikpapan," kata Rahmad Mas'ud di atas kapal Phinisi.

“Mudah-mudahan dengan yang kita rasakan bersama, ini menjadi potensi besar terkhusus di wisata bahari dengan menikmati dan memanfaatkan kapal phinisi yang merupakan kapal warisan leluhur bangsa kita dengan melihat senja dan pesona sunset khususnya di teluk Balikpapan,” imbuh Rahmad Mas’ud.  

Rahmad menambahkan, Pemkot Balikpapan juga terbuka kepada siapa saja yang ingin mengembangkan wisata bahari di Kota Balikpapan, artinya bisa memanfaatkan semua potensi apa yang ada di Kota Balikpapan, karena kita tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan elemen masyarakat para pengusaha dan seluruh stakeholder

“Bukan hanya di wisata bahari tapi di kesempatan peluang yang lainnya. Karena Balikpapan punya potensi besar untuk itu, IKN boleh di PPU tapi secara defacto itu berada di Kota Balikpapan,” katanya.

Sementara Direktur Badan Promosi Pariwisata Sulawesi Selatan, Ahmad Zulkarnaen menyatakan kesiapannya berkolaborasi mengembangkan wisata bahari di Balikpapan.

Menurutnya hal ini menjadi kolaborasi budaya yang pertama dilakukan bersama Pemkot Balikpapan.

“Karena dalam mengembangkan wisata bahari tidak bisa sendiri-sendiri,  masyarakat harus bergerak membantu bersama mempromosikan ini karena kemajuan wisata bahari di Kota Balikpapan dengan kapal pinisi ini menjadi kemajuan bersama,” kata Ahmad.

Ahmad membawa kapal Phinisi Pusaka Indonesia dari Bulukumba ke Balikpapan dalam rangkaian memperkanalkan wisata bahari. Keberadaannya di suatu daerah bergantung dari antusiasme masyarakat.  

Selama masa ujicoba, pihaknya belum menentukan besaran tarif bagi pengunjung yang ingin naik Phinisi Pusaka Nusantara untuk berkeliling Teluk Balikpapan.

“Saat ini masih massa percobaan, sehingga belum ada pembahasan untuk masalah tarif,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan, dr Ratih Kusuma mengaku, jika ini masih dalam tahap uji coba dengan melihat dan menyusuri teluk Balikpapan, untuk menentukan spot-spot yang bisa dilihat untuk masuk didata dan upaya mengembangan wisata bahari di Kota Balikpapan.

“Di dalam pengembangan itu harus tahu wilayah yang dilalui spot wisatanya apa dan jam operasionalnya, karena akan menjadi nilai tambah dari wisata bahari ini,” kata Ratih. 

“Berangkat dari itu kita akan membuat paket wisata,” pungkasnya. ###