Atasi Kelangkaan Air, DLH Balikpapan Terapkan Program Panen Air Hujan
Balikpapan

Atasi Kelangkaan Air, DLH Balikpapan Terapkan Program Panen Air Hujan

  • Inovasi ini sudah masuk di Program Kampung Iklim (Porklim), yang salah satu penilaiannya adalah bagaimana Balikpapan itu memanfaatkan air hujan.
Balikpapan
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

IBUKOTAKINI.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan telah menerapkan program Panen Air Hujan (PAH), yang sudah diuji coba dibeberapa tempat terutama di Kelurahan.

"Inovasi ini sudah masuk di Program Kampung Iklim (Porklim), yang salah satu penilaiannya adalah bagaimana Balikpapan itu memanfaatkan air hujan. Sebagaimana kita ketahui Balikpapan kan terkait dengan sumber baku air agak sulit. Jadi kita bisa memanfaatkan air hujan ini," jelas Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, kepada ibukotakini.com pada Sabtu, 16 November 2024.

Bahkan, di Kantor DLH Balikpapan sendiri sudah menerapkan program PAH sebagai contoh. DLH Balikpapan juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, terkait program ini.

"Mudah mudahan tahun depan bisa direalisasikan, kami koordinasi minta bantuan untuk ditahun depan. Nanti ada bantuan dari Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, akan membantu 100 tandon untuk satu kelurahan yang ada di Ballkpapan. Nah hasil koordinasi kita dilapangan itu nanti rencana kita dengan Kelurahan Lamaru. Jadi itu sudah kita data tinggal, nanti realisasi dan mudah mudahan bisa terlaksana di tahun depan," terangnya.

Program panen Air Hujan itu bukan mutlak pemerintah, melainkan masyarakat kota melaksanakan program itu. Meskipun sebenarnya 

pola ini sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal.

BACA JUGA:

Contohnya, di lingkungan tempat tinggalnya banyak memiliki PDAM, karena distribusi PDAM digilir, maka warga di lingkungan tempat tinggalnya tidak protes, karena menerapkan program ini, sehingga PDAM tidak mengalir masih menggunakan air tampung.

"Nah harapannya melalui program ini, masyarakat kota punya inisiatif memiliki tempat cadangan air. Boleh Ground Take di dalam tanah digali dia semen masukan tandon di dalam tanah. Atau di pakai Tandon di atas," paparnya.

Sejauh ini, dibeberapa tempat masyarakat kota sudah menggunakan itu dengan masang tandon. Ini tinggal di kembangkan lagi. 

"Jadi bukan pemerintah yang menyiapkan tandon, tidak. Mereka yang sebenarnya inisiatif," kata Dirman sapaan karibnya.

Namun, dibeberapa tempat yang masih kekurangan air dan dari sisi pendapatan kurang. Maka, DLH Kota Balikpapan akan mengupayakan bantuan tandon dengan beberapa pihak, seperti bantuan dari pemerintah provinsi atau dari CSR nanti diajukan.

Sosialisasi untuk PAH ini sudah dilakukan dengan beberapa teman teman kelurahan di beberapa pertemuan. Di Kantor sering juga pertemuan terutama dalam rangka untuk penilaian kampung iklim, karena wajib dari masyarakat minimal warganya beberapa persen memanfaatkan air hujan. 

"Jadi air hujan tidak terbuang percuma melainkan ditampung dan dimanfaatkan. Ini polanya kita kerja samakan Dengan PTMB. Jadi sinkron antara PTMB dan DLH," pungkasnya. ***