Atasi Persoalan Pemanasan Global, IRI Kaltim Diresmikan
- IBUKOTAKINI.COM – Keberadaan organisasi atau lembaga berbasi lingkungan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia Chapter Kaltim untuk mendukung program
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Keberadaan organisasi atau lembaga berbasi lingkungan Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia Chapter Kaltim untuk mendukung program pemerintah. Yaitu untuk mengatasi persoalan pemanasan global dan lingkungan hidup.
Kini keberadaan organisasi IRI Chapter Kaltim telah diresmikan Gubernur Kaltim yang diwakili Staf Ahli Bidang SDA, Perekonomian Daerah dan Kesra Pemprov Kaltim Noor Albarakati. Lounching sendiri dilakukan di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (9/4/2021).
Noor Albarkati mengharapkan keberadaan organisasi ini turut mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan pemanasan global dan lingkungan hidup.
"Kaltim kekayaan alamnya besar. Begitu juga hutan. Adanya lembaga ini diharapkan membantu pemerintah mewujudkan pelestarian alam di Benua Etam," kata Noor Albarkati mewakili Gubernur Isran Noor.
Pemprov Kaltim siap mendukung program yang dibangun lembaga ini. Apalagi, Kaltim telah ditetapkan sebagai calon IKN baru Republik Indonesia, tentu perlindungan terhadap kelestarian alam dan lingkungan hidup diperlukan.
"Kami tahu IRI diisi oleh para tokoh seluruh lintas agama. Kami yakin dan percaya ini akan sangat membantu dalam program penanganan masalah lingkungan hidup di dunia khususnya di Benua Etam," jelasnya.
Ketua PP Muhammadiyah 2005-2015 Prof KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, akrab disapa Din Syamsuddin yang juga Pemrakarsa Lintas Agama untuk hutan tropis Indonesia (Interfaith for Rainforest Initiative/IRI) mengatakan ada empat provinsi yang menjadi fokus IRI untuk dibentuk, yaitu Riau, Papua, Papua Barat dan Kaltim.
"Empat provinsi ini memiliki luasan lahan kehutanan yang besar. Apalagi memiliki permasalahan kerusakan hutan yang juga banyak. Makanya, sebagai paru-parunya dunia, maka wajar didukung dan IRI sangat mendukung perhutanan dan penanaman kembali," tutupnya.