logo
Suasana Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
Bisnis

Bahan Makanan dan Transportasi Berikan Andil Inflasi Mei

  • Inflasi Mei 0,21 Persen

Bisnis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

 

IBUKOTAKINI.COM - Indeks Harga Konsumen (HK) Kalimantan Timur (Kaltim) Mei 2020, mengalami inflasi sebesar 0,21% (mtm), meningkat dari deflasi sebesar 0,14% (mtm) bulan lalu.

Dengan inflasi tahun kalender Kaltim tercatat 0,63% (ytd) dan tahunan sebesar 1,549% (yoy). Tingkat inflasi tahunan Kaltim tercatat lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 2,19% (yoy).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono menjelaskkan inflasi Mei 2020 didorong oleh kenaikan harga sejumlah bahan makanan serta angkutan udara menjelang hari raya ldul Fitri.

Terdapat dua kelompok yang memberikan andil cukup signifikan terhadap inflasi umum, yaitu bahan makanan serta transportasi. Masing-masing kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,54% (mtm) dan 0,68% (mtm). “Meskipun disepanjang Mei 2020 aktivitas masyarakat di luar rumah serta physical distancing masih terus berjalan tetapi meningkatnya konsumsi di periode Ramdan dan ldul Fitri menjadi faktor utama peningkatan harga bahan makanan,” katanya dalam keterangannya Selasa (2/6/2020).

Berdasarkan komoditasnya, peningkatan harga bawang merah mencapai 41,91% (mtm), daging ayam ras sebesar 3,43% (mtm), serta udang basah sebesar 5,09% (mtm). Inflasi bawang merah relatif tinggi dibandingkan inflasinya di tingkat nasional yang hanya sebesar 0,06% (mtm).

Selain bahan makanan, inflasi Kaltim juga bersumber dari tarif angkutan udara. Mulai beroperasinya sejumlah maskapai penerbangan secara terbatas menyebabkan permintaan untuk tiket pesawat kembali meningkat meskipun belum seperti periode normal.

Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi sejumlah komoditas antara lain minuman ringan, ikan selar, bahan bakar rumah tangga, dan bawang putih. Khusus untuk penurunan bawang putih, impor yang mulai masuk turut menormalkan kembain hárga di pasar.

Dia menyebutkan, TPID di wilayah Kalimantan Timur terus bekoordinasi serta mengeksekusi perogram kerja guna menjaga pasokan pangan dengan harga wajar di Kalimantan Tmur.

High Level Meeting TPID Kalimantan Timur yang melibatkan seluruh pejabat kabupaten kota pada Mei 2020 telah lebih dalam mengkaji proses penguatan produksi lokal yang dilakukan bersamaan dengan penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan daerah produsen di luar wilayah Kaltim.

“Pasar murah online juga mulai dijalankan di tingkat provinsi dan beberapa Kota kabupaten sehingga mempermudah akses berbelanja bagi masyarakat dan operasi pasar guna memastikän kestabilan harga di pasar,” ujarnya.

Pada Mei 2020, TPID tingkat Provinsi dan Kota Samarinda juga telah mengadakan High Level Meeting yang dipimpin Sekdaprov, Wakil Walikota dan Sekda Kota untuk menjaga kestabilan harga pangan di masa pandemi Covid-19 dan Ramadan.