Bahas CSR untuk Sektor Pendidikan, Komisi IV DPRD Kaltim Panggil Kepala Sekolah di Kukar (Foto: DPRD Kaltim)
Advertorial

Bahas CSR untuk Sektor Pendidikan, Komisi IV DPRD Kaltim Panggil Kepala Sekolah di Kukar

  • IBUKOTAKINI.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan keterlibatan perusahaan dalam sektor pendidikan.
Advertorial
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

SAMARINDA, IBUKOTAKINI.COM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan keterlibatan perusahaan dalam sektor pendidikan. Khususnya untuk memberikan Corporate Social rRresponbility (CSR) di sektor pendidikan. 

Terkait hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengatakan, telah memanggil sejumlah sekolah khususnya yang berada di Kutai Kartanegara (Kukar). 

“Salah satu yang turut dibahas mengenai keterlibatan perusahaan setempat untuk lebih gencar memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk sektor Pendidikan,” ungkapnya yang juga didampingi Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin pada Senin, 17 Juli 2023.

Ia menilai walaupun pendidikan merupakan kewajiban dari pemerintah, namun hal itu tidak ada salahnya jika mendapatkan dorongan dari pihak lain.

Maka dari itu, politisi Partai Gerindra ini mengharapkan keterlibatan aktif tiap perusahaan di Kukar untuk dapat mendukung dunia pendidikan.

"Kita meminta agar pihak perusahaan dapat terlibat aktif mendukung pendidikan kita khususnya di wilayah Kukar," ucap Reza.

BACA JUGA:

Selain dukungan melalui anggaran untuk sektor pendidikan, ia juga mengharapkan agar perusahaan setempat dapat memberikan ruang kepada para lulusan SMA maupun SMK dapat bekerja di perusahaan yang aktif di Kukar. Hal itu secara tidak langsung juga merupakan dukungan perusahaan untuk masyarakat setempat.

"Banyak hal yang bisa dilakukan, seperti bisa menerima tenaga kerja dari anak lulusan SMA atau SMK setempat," jelasnya.

Di samping itu, berkaitan dengan keluhan yang turut ia tampung yaitu mengenai penambahan ruang belajar masing-masing sekolah. Kendati demikian, dalam diskusi tersebut turut dipahami keterbatasan tenaga pendidik juga bagian yang tak terlupakan.

"Jadi itu juga yang perlu diperhitungkan dalam penambahan ruang belajar ini," tutupnya. (Adv)