Bahas Kekosongan Wakil Wali Kota Balikpapan, Golkar Tidak Mencalon Kadernya
- IBUKOTAKINI.COM – Kekosongan kursi Wakil Wali Kota Balikpapan hingga kini masih teka teki. Di mana masing-masing partai pengusung di parlemen
Politik
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Kekosongan kursi Wakil Wali Kota Balikpapan hingga kini masih teka teki. Di mana masing-masing partai pengusung di parlemen telah memberikan nama sebagai bakal calon wakil wali kota Balikpapan.
Untuk membahas kekosongan dan mekanismenya, Partai Golkar mulai melakukan pembahasan sebagai langkah awal adalah melakukan konsolidasi. Dalam hal ini DPD Partai Golkar Balikpapan memutuskan tidak mencalonkan kadernya untuk maju mencalonkan wakil wali kota.
Hal ini ditegaskan Ketua Harian DPD Partai Golkar Kota Balikpapan, Andi Arif Agung, saat memberikan keterangan kekosongan wakil walikota Balikpapan, Selasa, 4 April 2023.
Ia menjelaskan, rapat konsolidasi dilakukan dengan melihat mekanisme aturan bahwa ada batasan waktu. Yaitu 18 bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kepala daerah, maka harus segera diisi jabatan Wawali.
Aturan tersebut, kata dia, mengacu Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 dan PP nomor 12 tahun 2018 serta tata tertib (Tatib) DPRD.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/jelang-pemilu-2024-kanwil-kemenkumham-kaltim-sosialisasi-parpol
- https://ibukotakini.com/read/60-persen-apbd-kaltim-untuk-biayai-pilkada-2024
- https://ibukotakini.com/read/sepakati-anggaran-pilkada-pemprov-kaltim-alokasikan-40-di-perubahan-2023
Situasi ini, kata dia, perlu mendapat sepemahaman atau kesepakatan dari partai pengusung. Sebab sesuai pasal 176 UU 10 tahun 2026 menyebutkan pengisian jabatan wawali kota berdasarkan usulan partai politik dan gabungan partai politik pengusung.
Andi Arif menegaskan bahwa Partai Golkar sampai kini masih berkomitmen dengan koalisi utama, yakni PDI Perjuangan
"Yang perlu dipahami oleh masyarakat Kota Balikpapan bahwa ada beban hubungan emosional yang selama ini perjuangan menjadi wali kota terhadap keluarga besar ahli waris, makanya Golkar Balikpapan menurunkan egonya untuk tidak mencalonkan kadernya," tandasnya.
Karena ini juga menyangkut persoalan kemestri, artinya ada komitmen juga dari partai Golkar yang selama ini koalisi utamanya dengan PDIP sampai pemilihan dan adanya komitmen personal.
“Minimal pak Wali ingin ahli waris Thohari Aziz diberikan ruang untuk bisa ikut bertarung,” ujar Andi Arif.
Untuk memulai tahapan di DPRD, pihaknya akan Berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri dan melanjutkan pertemuan dengan pimpinan fraksi dan partai agar dari calon yang ada mengerucut dua nama. ”Istilahnya All PDI final,” ujarnya.
Dua nama inilah yang nanti dilakukan musyawarah atau pemilihan di paripurna DPRD Balikpapan mengingat ada batas waktu jelang Pilkada November 2024 mendatang. ###