
Balikpapan Dapat Suntikan Rp50 Miliar, Redam Banjir DAS Ampal
- APBN Kucurkan Rp50 Miliar, Pemkot Balikpapan Mulai Benahi DAS Ampal
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Penanganan banjir di Balikpapan mendapat angin segar. Pemerintah Kota memastikan alokasi Rp50 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal akan cair pada 2026.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengungkapkan kebutuhan total pengerjaan proyek di lahan sekitar 10 hektare itu mencapai Rp120 miliar. Namun, dukungan Rp50 miliar dari pusat dianggap langkah awal yang berarti.
“Yang sudah terkonfirmasi adalah Rp50 miliar dari APBN melalui kementerian. Kita berharap anggarannya tidak bergeser, bahkan bisa bertambah,” katanya pada Selasa 19 Agustus 2025.
Bagus menjelaskan, DAS Ampal nantinya berfungsi sebagai tampungan air sementara dari arah utara sebelum dialirkan ke saluran sekunder menuju kawasan MT Haryono. Selain itu, Pemkot juga menyiapkan penanganan di wilayah hilir, mulai dari Gang Mufakat hingga pompa air.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa terlaksana,” harapnya.
Ia menyebut, desain penlok sudah rampung dan hanya tinggal menunggu pembebasan lahan. Sementara itu, masterplan penanganan banjir Balikpapan dipastikan sebesar Rp2,3 triliun, bukan Rp1,6 triliun.
BACA JUGA:
Penurunan Duplikat Bendera Pusaka Diakhiri dengan Kirab - ibukotakini.com
Penanganan dilakukan bertahap, dimulai dari bagian hilir yang paling berpengaruh serta pemeliharaan 11 bendali di Sungai Ampal.
“Kita memang punya keterbatasan fiskal. Karena itu, APBD II diarahkan untuk revitalisasi dan normalisasi saluran. Mudah-mudahan ada bantuan dari provinsi maupun dukungan APBN,” jelas Bagus.
Lebih jauh, ia menyebut ada tiga sumber anggaran yang didorong untuk mempercepat penanganan banjir sekaligus pelayanan air bersih, yakni APBD Kota, APBD Provinsi, dan APBN. Namun koordinasi lintas lembaga juga diperlukan karena pengelolaan bendali menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS).
“Kita paham Kementerian PUPR juga punya keterbatasan. Karena itu, koordinasi harus lebih intensif, mulai dari Dinas PU Kota, BWS IV Kalimantan, hingga Dinas PU Provinsi,” katanya.
Menurutnya, laporan perkembangan ini sudah disampaikan kepada Wali Kota Balikpapan. Pemkot, kata Bagus, tetap memberi perhatian serius terhadap banjir maupun layanan air bersih.
“Saat ini memang kita harus lebih bersabar, tapi paling tidak arah perencanaan dan pelaksanaan penanganan banjir itu sudah benar,” pungkasnya. ***
