Balikpapan Dapat Tambahan Vaksin 4.500 Dosis
Balikpapan Dapat Tambahan Vaksin
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan terdapat penambahan terkonfirmasi positif pada Jumat (5/3), sebanyak 73 kasus, 104 kasus selesai isolasi, dan 2 kasus meninggal dunia.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan memaparkan kondisi keterisian Rumah Sakit, terdapat 194 tempat tidur isolasi dari total 523 tempat tidur isolasi di seluruh Rumah Sakit yang menangani Covid-19 di Kota Balikpapan. Sedangkan untuk ruang ICU tersedia 10 ruangan termasuk ICU anak dan bayi dari total 42 ICU.
"Alhamdulillah, saat ini tingkat keterisian Rumah Sakit mengalami penurunan hingga mencapai 62 persen, di bandingkan dengan awal penerapan PPKM, tingkat keterisian Rumah Sakit mencapai hingga 90 persen," ungkapnya, pada Jumat (5/3/2021).
Sementara itu, capaian vaksinasi berdasarkan data yang didapat hingga kemaren sore. Terdapat sebanyak 4.525 atau 50,08 persen orang yang telah melakukan vaksinasi.
"Besok Sabtu 6 Maret 2021, vaksinasi lanjutan bagi jasa pelayanan publik dilaksanakan di BSCC Dome dan akan di lanjutkan dengan vaksinasi pertama bagi lansia di hari Minggu 7 Maret 2021", kata Dio sapaan Andi Sri Juliarty.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan Launching vaksinasi bagi lansia akan menargetkan sebanyak 400 orang.
"Melalui rapat kordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota beserta Camat dan Lurah, yang hasilnya setiap Lurah di wajibkan mendaftarkan 10 orang lansia yang ada di daerahnya yang kemudian di vaksinasi. Sementara lansia yang lain dapat melakukan pendaftaran di link yang sudah di siapkan oleh Diskominfo Kota Balikpapan dan dapat melakukan vaksinasi pada Selasa pekan depan di Puskesmas terdekat," ujarnya.
Selain itu, Rizal Effendi juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan akan mendapatkan tambahan vaksin sebanyak 4.500 dosis dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi.
"Pemberian vaksin tambahan tersebut didasari oleh tingkat realisasi vaksinasi Kota Balikpapan yang tinggi dan ketersediaan stok vaksin yang mulai berkurang," kata Rizal Effendi.