Balikpapan Jadi Tuan Rumah Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Konservasi Gigi Indonesia VII
- Acara tahunan ini tidak hanya berfokus pada pembagian pengetahuan di kalangan dokter gigi, tetapi juga bertujuan memperkuat jaringan profesi di bidang kedokteran gigi konservatif.
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN – Kota Balikpapan bersiap menjadi tuan rumah Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (SINI) VII yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 2024 di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan.
Seminar ini digelar oleh Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI) dan menjadi platform penting bagi para dokter gigi spesialis konservasi untuk memperbarui ilmu serta keterampilan klinis mereka.
Acara tahunan ini tidak hanya berfokus pada pembagian pengetahuan di kalangan dokter gigi, tetapi juga bertujuan memperkuat jaringan profesi di bidang kedokteran gigi konservatif. Ketua panitia, Dita Anggriana, dalam jumpa pers di Aula Disporapar Balikpapan pada Rabu (9/10/2024), mengungkapkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi.
"Ini adalah kesempatan emas bagi para dokter gigi untuk terus berkembang. Kami semula menargetkan 300 peserta, namun antusiasme yang luar biasa membuat jumlah peserta melonjak hingga lebih dari 1.000 orang," ujar Dita.
Dita juga menambahkan bahwa seminar ini akan menghadirkan 28 pembicara ahli, baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Singapura dan Thailand. “Ini menegaskan betapa pentingnya pertukaran ilmu lintas negara untuk memperkaya wawasan para peserta,” tambahnya.
BACA JUGA:
- Gelar Ceramah Motivasi, Sekda Balikpapan Ingatkan Tugas Korpri Sebagai ASN - ibukotakini.com
- Money Politic jadi Ancaman Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 - ibukotakini.com
- Pemkot Balikpapan Berikan Apresiasi kepada Sekda Kota Balikpapan di HUT ke-56 - ibukotakini.com
Seminar SINI VII juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Balikpapan. Ratih Kusuma, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, menyampaikan apresiasinya terhadap acara berskala nasional ini.
“Seminar ini bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga peluang besar bagi Balikpapan untuk memperkenalkan kekayaan wisata, kuliner, dan budaya lokal,” ujar Ratih.
Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi para profesional medis, tetapi juga bagi sektor pariwisata kota. Ia berharap para peserta seminar memanfaatkan waktu mereka di Balikpapan untuk menjelajahi keindahan kota.
"Kegiatan ini adalah perpaduan sempurna antara ilmu pengetahuan dan pariwisata, yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi Balikpapan," pungkas Ratih. ***