logo
Haemusri
Balikpapan

Balikpapan Rencanakan Bangun Pasar Induk Modern di KM 5,5

  • Dalam perencanaannya, pasar induk ini akan dilengkapi fasilitas modern, termasuk sistem digitalisasi transaksi, pencatatan stok otomatis, serta pelatihan kewirausahaan dan teknologi.
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kota Balikpapan terus bergerak mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembangunan pasar induk modern di Jalan Soekarno–Hatta Kilometer 5,5, Balikpapan Utara, yang diproyeksikan menjadi pusat distribusi terbesar di kota ini.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa pasar ini tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai simpul utama distribusi logistik, memotong rantai pasok yang selama ini panjang dan mahal.

“Selama ini pedagang kecil dan konsumen menanggung biaya distribusi yang tinggi. Pasar induk akan memperpendek rantai tersebut, sehingga harga bisa lebih stabil dan menguntungkan semua pihak,” terang Haemusri, Selasa (13/5/2025).

Tak hanya itu, pasar induk juga akan membuka akses langsung bagi pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM ke sumber produk, tanpa harus melalui pengepul. Hal ini diyakini akan memperbesar margin keuntungan pelaku usaha kecil, sekaligus menguatkan ekonomi keluarga.

Dalam perencanaannya, pasar induk ini akan dilengkapi fasilitas modern, termasuk sistem digitalisasi transaksi, pencatatan stok otomatis, serta pelatihan kewirausahaan dan teknologi. 

“Pasar ini akan jadi pusat edukasi ekonomi. Kami ingin pedagang naik kelas, paham manajemen usaha, dan melek digital,” tambahnya.

BACA JUGA:

Balikpapan Punya Peluang Jadi Pusat Pertumbuhan Esports Nasional - ibukotakini.com

Dinas Perdagangan juga menyiapkan kios khusus untuk UMKM binaan, sebagai bentuk dukungan nyata Pemkot Balikpapan dalam menyediakan ruang usaha yang layak dan bersaing.

Dari sisi tata kota, pasar ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas di pusat kota, khususnya di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat. Aktivitas distribusi besar akan dialihkan ke pinggiran kota, mendukung pemerataan ekonomi antarwilayah.

“Lokasinya strategis dan punya akses memadai. Balikpapan Utara berpotensi menjadi kawasan ekonomi baru,” jelas Haemusri.

Proyek ini juga diperkirakan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, baik di tahap pembangunan maupun operasional. Mulai dari pekerja konstruksi, petugas logistik, keamanan, hingga pengelola kios dan sistem digital.

Dengan berbagai manfaat ini, pasar induk di KM 5,5 diharapkan menjadi tonggak baru pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif, modern, dan berkelanjutan di Kota Balikpapan. (Adv)