
Balikpapan Siap Hadapi Gelombang Pendatang Pasca Lebaran, Pendataan Jadi Perhatian
- Meski belum ada data resmi pasca Lebaran, diprediksi lonjakan penduduk akan terus terjadi, terutama karena efek domino dari perpindahan ASN ke IKN.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Libur Lebaran telah usai, dan arus kedatangan pendatang ke Kota Balikpapan diprediksi kembali meningkat. Sebagai gerbang utama Kalimantan Timur dan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan menjadi magnet bagi para pencari kerja dari berbagai penjuru tanah air.
Menanggapi potensi lonjakan pendatang ini, Pemerintah Kota Balikpapan mengingatkan pentingnya kesiapan keterampilan kerja bagi siapa pun yang ingin mengadu nasib di kota minyak tersebut.
“Kami menyambut baik siapa pun yang ingin mencari nafkah di Balikpapan. Namun, kesiapan menghadapi dunia kerja sangat penting,” ucap Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, baru-baru ini.
Menurut Bagus, kehadiran berbagai proyek strategis di Balikpapan dan IKN membuka peluang kerja yang besar. Namun, hanya mereka yang memiliki keterampilan dan sertifikasi yang akan mampu bersaing dan mengisi posisi yang dibutuhkan, baik di sektor formal maupun informal.
“Bagi pendatang yang memiliki keahlian atau sertifikasi akan lebih mudah bekerja,” lanjutnya.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/daya-beli-masyarakat-melemah-momen-lebaran-tak-pengaruhi
Tak hanya pendatang, warga lokal pun diimbau untuk tidak lengah. Pemerintah daerah mendorong lembaga pelatihan kerja untuk memperkuat pelatihan keterampilan dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
“Warga lokal juga harus tingkatkan kemampuan dan keahliannya jika ingin bersaing,” tambah Bagus.
Seiring membeludaknya jumlah pendatang, masalah baru muncul dalam sektor administrasi kependudukan. Meski Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi jumlah penduduk Balikpapan telah menyentuh angka 1 juta jiwa, secara administratif data tersebut belum akurat.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Balikpapan, Tirta Dewi, mengakui bahwa banyak penduduk non-permanen belum tercatat secara resmi.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/posko-bumn-dari-bri-permudah-arus-balik-di-bandara-dan-jalan-tol
“Kami sedang merancang sarana dan prasarana untuk mendata penduduk non-permanen. Harapannya bisa rampung tahun ini,” ujar Tirta, Sabtu (5/4/2025).
Ia menegaskan bahwa pendataan yang valid sangat penting sebagai dasar perencanaan pembangunan, mulai dari zonasi sekolah, penyediaan layanan kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur dasar.
“Banyak kasus dimana penduduk tinggal di Balikpapan Utara, tetapi secara administratif masih tercatat di Balikpapan Kota. Hal-hal seperti ini bisa memengaruhi keputusan pembangunan,” ungkapnya.
Meski belum ada data resmi pasca Lebaran, Tirta memprediksi lonjakan penduduk akan terus terjadi, terutama karena efek domino dari perpindahan ASN ke IKN.
“Kami perkirakan, jumlah penduduk di Balikpapan sekitar 800 ribu lebih. Banyak dari mereka belum melakukan perubahan data kependudukan,” jelasnya.
Pendatang yang tidak melakukan mutasi data tercatat sebagai penduduk non-permanen, yang menyebabkan selisih besar antara data resmi dan realitas di lapangan.
Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan bahwa tantangan ini harus dijawab dengan dua hal penting: pendataan akurat dan peningkatan kualitas SDM. Dengan keduanya, Balikpapan diharapkan mampu tumbuh sebagai kota yang produktif, tertib, dan siap menjadi mitra strategis IKN.
“Balikpapan bukan hanya pintu masuk ke IKN, tapi juga pusat pertumbuhan baru yang harus dikelola dengan cerdas,” pungkas Bagus. ***