logo
Asrama Haji Batakan digunakan dalam penyaluran BSM
Kabar Ibu Kota

Balikpapan Usul Asrama Haji jadi Tempat Isolasi

  • Bagia penderita OTG yang tidak mampu 

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan sejumlah tantangan dalam penanganan Covid-19 kepada anggota Komisi VII DPR RI Dapil Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak dan Rudy Mas’ud.

Menurut penjelasan wali kota, ada perubahan dalam penanganan Covid-19 sesuai dengan Permenkes 413.  Sejak 14 juli 2020, pasien yang dirawat di rumah sakit hanya dalam kondisi berat. “Kalau pasien ringan atau berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), maka dirawat secara mandiri di rumah,” kata wali kota.

Sejak aturan itu dikeluarkan sudah ada 50 pasien lebih yang dipulangkan. Akibatnya, jumlah pasien yang dirawat jumlahnya menurun, karena rumah sakit tidak mau menanggung risiko tidak dibayar pemerintah.

“Di sisi lain, risiko akibat isolasi mandiri juga besar. Tidak gampang (menangani) karena tidak disiplin. Sehingga sangat mungkin terjadi penularan keluarga,” ungkap wali kota.

Hal itu sudah terlihat, yang mana angka penderita dari luar jumlahnya turun, tapi jumlah penularan dari keluarga, naik.

Selanjutnya danya perubahan pada kategori pasien sembuh. Yang tadinya harus melalui dua swab negate, sekarang cukup satu sudah dinyatakan sembuh. Setelah itu wajib isolasi mandiri 14 hari.

Tantangan lainnya yang dialami pemerintah daerah ialah pembayaran isnentif tenaga kesehatan yang dijanjikan pusat juga belum turun.

“Pembayaran insentif ke nakes rumusnya rumit dan berubah ubah. Kasihan nakes yang dulu berharap sebelum lebaran dibagikan, sekarang sampai iduladha belum juga turun,” ungkap wali kota.

Sebagai salah satu solusi mengatasi kesulitan isolasi mandiri, Pemkot Balikpapan sudah menyampaikan surat ke gubernur untuk meminta embaraksi haji jadi tempat isolasi mandiri buat keluarga yang tidak mampu.