logo
Korban banjir di Samarinda membawa bantuan logistik dari pemerintah. Sampai Rabu 29 Januari 2025 malam, jumlah warga terdampak banjir menjadi lebih dari 9000 jiwa.
Samarinda

Banjir di Samarinda Meluas, 96 RT Terendam

  • Sebanyak 2.463 bangunan terendam, 9.406 jiwa terdampak.
Samarinda
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM - Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir meluas di Kota Samarinda. 

Hingga saat ini, 96 Rukun Tetangga (RT) di kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Palaran, Sungai Kunjang, dan Loa Janan Ilir terdampak banjir. Sebanyak 2.463 bangunan terendam, memengaruhi 2.798 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 9.406 jiwa. 

Data warga terdampak ini terungkap saat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar rapat koordinasi pada Rabu (29/1/2025) sore, di Ruang Rapat Mangkupelas, Balai Kota Samarinda. 

Rapat dipimpin oleh Asisten II Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, M.Si., dan dihadiri oleh instansi terkait dari Pemkot Samarinda, Pemprov Kalimantan Timur, Taman Wilayah Administrasi Pemerintah (TWAP), serta perwakilan dari Kejaksaan Negeri Samarinda, Kodim 0901, Polresta Samarinda, dan PT PLN Samarinda. 

BACA JUGA: 

Banjir di Samarinda Meluas, 2.980 Jiwa Terdampak

Dalam rapat tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir. Selain itu, kondisi air Sungai Mahakam yang sedang pasang turut memperparah situasi. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda menambahkan bahwa wilayah-wilayah yang terdampak banjir memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana ini. 

Menurut data dari BPBD, Kota Samarinda menempati peringkat pertama dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur dalam hal kerawanan bencana, dengan skor 94 dan termasuk kelas kerawanan tinggi. 

“Sebagai langkah penanganan, Pemkot Samarinda telah mendirikan dapur umum dan mendistribusikan bahan makanan bagi warga yang dapurnya masih dapat difungsikan,” ujar Marnabas dalam pernyataan resmi. 

Bantuan makanan siap saji seperti nasi bungkus juga disalurkan, dan evakuasi dilakukan bagi warga yang membutuhkan. Upaya ini didukung oleh TNI/Polri serta para relawan. 

BACA JUGA: 

Pemprov Kaltim Salurkan 100 Paket Bantuan Bagi Korban Banjir Samarinda

Sebelumnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir. Salah satunya adalah pembangunan pintu air yang ditargetkan rampung pada 2025. 

Proyek ini bertujuan untuk mengendalikan volume air di Sungai Karang Mumus (SKM) dan mencegah banjir di masa mendatang. 

Pintu air tersebut akan dilengkapi dengan sistem otomatis yang dapat menutup saat air Sungai Mahakam naik, serta jalur khusus untuk perahu nelayan dan masyarakat. 

Selain itu, peralatan pemisah sampah juga akan disiapkan untuk menjaga kebersihan sungai. ***