Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Dorong Lapangan Usaha Konstruksi
Kabar Ibu Kota

Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Dorong Lapangan Usaha Konstruksi

  • IKN diharapkan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya, memberikan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah
Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

SAMARINDA – Kehadiran Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur memberikan dampak positif, khususnya perekonomian daerah. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan dampak positif dari kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). 

“IKN diharapkan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya, memberikan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya dalam pembukaan acara Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kalimantan Timur di Hotel Fugo, Samarinda pada Rabu 17 Juli 2024. 

Namun demikian, Widihartanto menegaskan bahwa ekonomi Kaltim masih dihadapkan pada tantangan, terutama karena didominasi oleh sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan dan minyak dan gas (migas). 

Untuk mengatasi tantangan ini, Budi Widihartanto menyoroti tiga fokus utama dalam upaya penguatan perekonomian Kaltim.

  1. Transformasi Ekonomi: Penciptaan dan pengembangan sektor ekonomi baru yang potensial, memiliki daya ungkit tinggi, dan berkelanjutan.
  2. Akselerasi Investasi: Pengembangan dan penguatan industri strategis yang sudah ada serta peningkatan iklim investasi.
  3. Sinkronisasi Kebijakan: Mendorong inklusivitas ekonomi dan keuangan masyarakat.

BACA JUGA:

Pada triwulan I-2024, ekonomi Kalimantan Timur tumbuh sebesar 7,26%, lebih tinggi dibandingkan kinerja ekonomi triwulan sebelumnya, regional Kalimantan, dan nasional. 

“Pertumbuhan ini terutama didorong oleh tingginya permintaan produksi batu bara yang berkontribusi sebesar 4,79% (yoy) terhadap pertumbuhan periode ini,” sebutnya.

Dia menyebut Upaya korporasi untuk mengejar target akhir tahun 2024 dan berlanjutnya pembangunan IKN juga turut mendorong Lapangan Usaha (LU) Konstruksi, memberikan andil sebesar 1,04% (yoy).

Lanjut Budi Widihartanto, pertumbuhan ekonomi yang kuat ini sejalan dengan inflasi Kaltim yang terjaga dalam target inflasi nasional. Pada triwulan I-2024, inflasi Kaltim tercatat sebesar 3,03% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yaitu 3,46% (yoy) dan nasional sebesar 3,05% (yoy). 

“Rendahnya inflasi Kaltim didorong oleh masa panen sejumlah komoditas pangan di daerah penghasil yang mendukung ketersediaan pasokan di Kaltim,” tukasnya. 

Namun, meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadan dan pembangunan IKN yang semakin masif serta peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras pada Maret 2024 juga mempengaruhi kenaikan harga komoditas beras dari sisi penawaran. ***