Bank Indonesia Prediksikan Pertumbuhan Positif Ekonomi Kaltim Akan Berlanjut Di Tahun 2023
Ekonomi

Bank Indonesia Prediksikan Pertumbuhan Positif Ekonomi Kaltim Akan Berlanjut Di Tahun 2023

  • IBUKOTAKINI.COM - Peralihan masa pandemi menjadi endemi membuat berbagai sektor mulai bangkit dan pulih secara perlahan. Tak terkecuali sektor ekonomi, ju
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Peralihan masa pandemi menjadi endemi membuat berbagai sektor mulai bangkit dan pulih secara perlahan. Tak terkecuali sektor ekonomi, justru sektor ini merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan dengan cukup cepat.

Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan positif yang telah terjadi pada periode sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Ricky Perdana mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim di triwulan IV 2022 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6,47 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,28 persen (yoy). 

Sepanjang tahun 2022, tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi juga dinilai cukup signifikan, yakni 4,48 persen (ctc) yang menunjukkan angka lebih tinggi dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi yang terjadi sepanjang tahun sebelumnya, yaitu 2,55 persen (ctc).

“Pertumbuhan ini menunjukkan capaian pertumbuhan ekonomi Kaltim sejalan dengan kondisi perekonomian yang terpantau on track dan sedang dalam tren pemulihan pasca pandemic,” ungkap Ricky Perdana yang dikutip Rabu, 8 Februari 2023.

Dirincikan berdasarkan lapangan usaha (LU), capaian peningkatan ekonomi Kaltim triwulan IV 2022 ini bersumber dari hampir seluruh sektor utama. 

Sementara itu, pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari LU Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 14,40 persen (yoy). 

Adapun, peningkatan tersebut terjadi seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat saat Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

BACA JUGA:

Sedangkan dalam LU pertambangan dan penggalian yang memiliki pangsa sebesar 54,53 persen dari total PDRB Kaltim sekaligus menjadi lapangan usaha utama penopang perekonomian Provinsi Kalimantan Timur juga tumbuh sebesar 5,74 persen (yoy).

Menurutnya, aAngka ini menunjukkan peningkatan yang terjadi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,63 persen (yoy). 

“Pertumbuhan tersebut seiring dengan pengejaran target produksi batu bara oleh korporasi, tren harga batu bara acuan (HBA) yang masih tinggi, serta peningkatan permintaan batu bara yang didorong oleh perkembangan kondisi geopolitik dan perluasan pasar,” terangnya.

“Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif kecuali kinerja impor. Kinerja ekspor Kaltim tumbuh mencapai 5,25 persen (yoy) yang mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,40 persen (yoy),” tandasnya. 

Seiring dengan peningkatan angka pertumbuhan ekonomi Kaltim ini, kondisi neraca perdagangan Kaltim juga mengalami surplus mencapai US$30,63 miliar sepanjang tahun 2022 atau tumbuh sebesar 47,03 persen.

BACA JUGA:

Dalam hal ekspor non migas, peningkatan terjadi cukup signifikan, dengan angka sebesar 49,22 persen. Selanjutnya, kinerja investasi tercatat tumbuh positif sebesar 8,32 persen (yoy), yang mana lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,90 persen (yoy).

Pertumbuhan yang signifikan tersebut terjadi juga sejalan dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.

Dia memerkirakan perekonomian triwulan I 2023 yang sedang berjalan ini masih akan tumbuh positif, meski sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. 

"Prakiraan ini didorong oleh tingginya curah hujan di awal tahun 2023 serta pola seasonal produksi korporasi batu bara yang cenderung sedikit di awal tahun. Namun demikian, terdapat beberapa upside risk yang dapat mendorong prakiraan pertumbuhan ekonomi Kaltim, diantaranya masifnya pembangunan konstruksi IKN, serta mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi daerah yang didorong oleh momen puasa Ramadhan dan menjelang HBKN Idul Fitri," urai Ricky Perdana Gozali. 

Pertumbuhan ekonomi ini tentunya harus dibarengi dengan berbagai langkah strategis yang terus dilakukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi di Kaltim. 

“Utamanya, pengendalian inflasi yang dilakukan dengan tujuan agar menjaga harga tetap stabil dan terkendali. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang pro-stability,” imbuhnya. 

Berbagai upaya lain seperti pengembangan UMKM yang berdaya saing, pembukaan dan penguatan sektor produktif sehingga dapat mendorong pertumbuhan inklusif seperti pariwisata, penguatan hilirisasi komoditas utama dan komoditas ekspor Kaltim juga dilakukan agar menjaga pertumbuhan ekonomi yang pro-growth.

Hal tersebut juga dilakukan untuk menciptakan nilai tambah, serta perluasan digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah. ###

 

Penulis: Niken Dwi Sitoningrum