
Bapak AI Peringatkan Bahaya Kecerdasan Buatan yang Mungkin Mengambil Alih Manusia
- Hinton memperkirakan bahwa Artificial General Intelligence (AGI) yakni AI dengan kecerdasan menyamai manusia bisa tercapai dalam waktu 10 tahun, atau bahkan lebih cepat.
Tren
IBUKOTAKINI.COM - Dunia yang ia bantu ciptakan, kini justru membuatnya khawatir. Geoffrey Hinton, sosok yang dijuluki “Bapak Kecerdasan Buatan” atau Godfather of AI, kembali menggemparkan dunia teknologi. Dalam wawancara eksklusif dengan program CBS Saturday Morning, Hinton menyuarakan peringatan keras tentang potensi bahaya dari kecerdasan buatan (AI) yang berkembang jauh lebih cepat dari perkiraan bahkan bisa mengancam eksistensi umat manusia.
“AI saat ini seperti bayi harimau terlihat lucu dan menggemaskan. Tapi jangan salah, dia akan tumbuh menjadi makhluk buas yang bisa menerkam siapa saja, bahkan yang merawatnya.” Begitulah Hinton menggambarkan kekhawatirannya.
P (Doom): Saat AI Menjadi Ancaman Eksistensial
Dalam wawancara tersebut, pewawancara menyinggung istilah P (doom) istilah dalam bidang keselamatan AI yang merujuk pada kemungkinan AI menjadi penyebab bencana eksistensial. Hinton menjawab lugas: kemungkinan AI menjadi lebih cerdas dari manusia dan mengambil alih kendali lebih dari 1% dan kurang dari 99%. “Hampir semua ahli sepakat akan potensi itu,” katanya.
Meski terdengar hiperbolik, pernyataan Hinton bukan sekadar alarm kosong. Ia adalah salah satu arsitek utama teknologi jaringan saraf (neural networks) yang kini menjadi fondasi utama sistem AI modern, termasuk model bahasa seperti GPT-4.
Pada 2023, Hinton mengundurkan diri dari Google demi bisa berbicara secara bebas tentang risiko AI, tanpa tekanan dari perusahaan teknologi besar. Ia merasa dunia masih belum benar-benar memahami betapa berbahayanya AI jika dikembangkan tanpa kontrol ketat.
“Kita bermain dengan teknologi yang belum pernah kita alami sebelumnya. Dunia belum siap,” ujar Hinton penuh keprihatinan.
BACA JUGA:
Berat Tak Sesuai Label, Diskukmperindag PPU Larang Peredaran Beras Sumo dan Sawo - ibukotakini.com
10 Tahun Lagi: AI Bisa Lebih Cerdas dari Manusia
Hinton memperkirakan bahwa Artificial General Intelligence (AGI) yakni AI dengan kecerdasan menyamai manusia bisa tercapai dalam waktu 10 tahun, atau bahkan lebih cepat. Dan ketika itu terjadi, peran manusia bisa saja digantikan, bukan hanya dalam pekerjaan, tapi juga dalam pengambilan keputusan kritis.
Rekan Hinton dalam meraih penghargaan Turing Award 2018, Yoshua Bengio, juga mengungkapkan rasa bersalah karena turut menciptakan teknologi yang bisa disalahgunakan. Bengio bahkan menyebut potensi bahaya AI sebagai sesuatu yang “menghantui”.
Meskipun penuh kecemasan, Hinton tidak menutup mata terhadap potensi positif dari AI. Di bidang kesehatan, misalnya, AI telah terbukti memiliki kemampuan diagnostik yang menyaingi dokter manusia. Di dunia pendidikan, tutor AI bisa menjadi solusi pembelajaran yang lebih personal dan inklusif.
Namun, manfaat tersebut tetap dibayangi risiko sosial besar. “AI bisa membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, dan itu bisa memperburuk kesenjangan kekayaan secara global,” ujar Hinton.
Hinton mengakhiri pernyataannya dengan nada yang tidak sepenuhnya pesimis. “Kalau kemungkinan AI mengambil alih manusia adalah 20%, maka ada peluang besar hingga 80% bahwa itu tidak akan terjadi. Dan itu harapan kita semua,” tutupnya. (Trenasia.com)