Desain Bandara IKN
Ekbis

Batalkan Alih Status Bandara IKN

  • Perubahan status bandara IKN bisa memengaruhi keberadaan dan bisnis Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto Samarinda
Ekbis
Admin

Admin

Author

Catatan Rizal Effendi

PRESIDEN Jokowi sudah purnatugas. menteri perhubungan juga sudah berganti. Dari Budi Karya Sumadi kepada Dudy Purwagandhi. 

Ada baiknya rencana alih status Bandara IKN ditinjau kembali.  Sebaiknya  dikembalikan kepada rencana semula sebagai bandara VVIP.

Kita sependapat dengan pandangan pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Purwadi Purwoharsojo yang menilai alih status bandara IKN dari VVIP menjadi bandara komersial bisa membuat kompetisi yang tidak sehat dan bahkan bisa membuat bandara terdekat menjadi sepi atau mati.

“Perubahan status bandara IKN bisa memengaruhi keberadaan dan bisnis Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto Samarinda,” kata Purwadi dalam keterangannya, Senin (21/10) lalu.

Rencana alih status bandara IKN mencuat setelah pesawat kepresidenan RJ-85 yang membawa Jokowi mendarat pertama kali di Bandara IKN, Selasa (24/9), sebulan lalu sebelum Jokowi lengser.

Jokowi mengatakan kepada wartawan, dia sudah memerintahkan Menhub segera mengubah bandara tersebut menjadi bandara komersial. Supaya lebih bermanfaat. 

“Jangan hanya untuk VVIP, tidak. Lebih bermanfaat bagi yang mau umrah, yang mau haji, yang mau terbang ke dan dari IKN. Saya kira itu lebih bermanfaat,” jelasnya.

Presiden bahkan saat itu sudah mempunyai prediksi angka penumpang. Dia memperkirakan Bandara IKN akan melayani 200 ribu penumpang sampai Desember. Selanjutnya kapasitasnya bisa mencapai 7 juta penumpang per tahun.

Kepada wartawan Jokowi mengatakan akan segera menandatangani Perpres alih status. Tapi sampai berakhir masa tugasnya 20 Oktober 2024, belum terdengar apakah Perpres baru sudah terbit atau belum.

Sebelumnya telah terbit Perpres No 31 Tahun 2023 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Very Very Important Person (VVIP) untuk Mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dalam pasal 2 Perpres tersebut disebutkan, bandara VVIP merupakan bandar udara khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN.

Belum lagi pembangunan bandara tersebut selesai, Jokowi sudah punya gagasan baru untuk mengubah bandara VVIP menjadi bandara komersial. Bandara itu diberi nama Bandara Internasional Nusantara atau Nusantara International Airport.

Peletakan batu pertama pembangunan Bandara IKN dilakukan Presiden Jokowi, 1 November 2023. Jaraknya 23 kilometer dari titik 0 IKN dan 120 kilometer dari Balikpapan. Lokasinya di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam.

Luas seluruh area bandara IKN adalah 347 hektare, runway 3.000 x 45 meter, taxiway A dan B (180x30) dan apron 102.150 meter persegi. Luas terminal VVIP dan VIP sebesar 7.352 meter persegi.

Dijadwalkan Bandara IKN beroperasi penuh bulan Desember nanti. “Nantinya pesawat terbesar yang akan dilayani bandara ini adalah Boeing 777-300 ER dan Airbus A380,” ujar Menhub Sumadi.

Konsep desain bandara memadukan unsur kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan namun tetap modern, serta berorientasi alam dan ramah lingkungan. Terminal VVIP dan VIP mengusung desain perisai suku Dayak, yang akrab disebut talawang.

Berdasarkan dokumen LPSE Kementerian PUPR, Proyek Pembangunan Bandara VVIP IKN yang dikerjakan Kementerian PUPR memiliki nilai pagu Rp4,286 triliun. Pemenang atau pelaksana proyeknya adalah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 

BUMN lain yang terlibat adalah PT Hutama Karya (Persero), yang mendapat tugas pembangunan fasilitas sisi darat, di antaranya gedung VIP, menara air traffic controller (ATC) dan bangunan penunjang lainnya.

INJOURNEY AIRPORTS SIAP

PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menyatakan siap menjadi pengelola bandara IKN. “Prinsipnya kita siap sebagai pengelola,” kata Dirut InJourney Airports Faik Fahmi belum lama ini.

Menurut Faik, pengelolaan bandara di IKN nantinya menggunakan konsep multi-airport system, yakni bandara yang bisa dikelola secara komersial namun dalam satu kendali dengan Bandara Sepinggan Balikpapan.

InJourney atau Indonesian Journey adalah BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, yang beranggotakan PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko serta PT Sarinah.

InJourney Airports  mengelola 35 bandara di Indonesia. Di antaranya Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu Medan, I Gusti Ngurai Rai Denpasar, Bandara Syamsuddin Banjarmasin termasuk SAMS Sepinggan. Bandara APT Pranoto sepertinya tidak masuk.

Menurut Purwadi, jika bandara IKN baru dijadikan komersial, maka orang akan memilih antara bandara baru, Balikpapan atau Samarinda. Padahal jumlah penduduk Kaltim itu terbatas. Jadi yang naik turun tidak terlalu banyak. Kecuali saat musim liburan seperti Lebaran atau Natal.

Dia juga menekankan betapa pentingnya perencanaan yang komperehensif dan matang terkait pembangunan infrastruktur transportasi termasuk bandara. 

“Jangan setelah jadi baru terpikir soal pemeliharaan dan pengoperasian. “Ujung-ujungnya konsumen yang terbebani dengan harga yang mahal dan pajak yang naik,” tambahnya.

Beberapa pihak berpendapat, alih status Bandara IKN tidak saja memukul Bandara SAMS Sepinggan dan APT Pranoto, tetapi juga berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian di Balikpapan dan Samarinda. 

Karena yang mau ke IKN bisa turun di bandara baru, bahkan juga menginap di hotel IKN, maka pasti akan berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Balikpapan termasuk bisnis makanan dan angkutan.

Asmuran meminta Pemerintah membatalkan atau menunda rencana alih status Bandara IKN. “Nanti kalau di IKN sudah ramai, mungkin rencana itu baru bisa dilaksanakan,” kata pengusaha angkutan di Balikpapan ini memohon.

Sampai saat ini saya belum pernah melihat secara langsung perkembangan pembangunan Bandara IKN atau Nusantara Airport. Tapi sejumlah laporan dari Otorita IKN menyebutkan bandara ini dijadwalkan rampung sepenuhnya pada bulan Desember nanti. ***

(Wartawan senior Kaltim, Walikota Balikpapan 2011-2021)