
Baznas Kaltim Himpun ZIS Sebesar Rp 16 Miliar
- Bankaltimtara penyumbang ZIS terbesar di Kaltim
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2024, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kaltim berhasil menghimpun dana ZIS sebesar Rp16 miliar, meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Baznas Kaltim, Ahmad Nabhan, berharap melalui acara Kaltim Berzakat 2025, kesadaran masyarakat untuk berzakat semakin meningkat, sehingga dana zakat yang terhimpun dapat lebih banyak lagi untuk umat.
“Baznas bukan ormas, tapi lembaga pemerintah non struktural. Tugas kami mengumpulkan dana ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya termasuk CSR. Tugas kami mendistribusikan sesuai syariat dan membantu pemerintah dalam hal mengurangi kemiskinan di Kaltim," kata Ahmad Nabhan, Senin, 10 Maret 2025.
Dalam upaya meningkatkan pengumpulan zakat, Baznas Kaltim telah menetapkan target ambisius untuk tahun 2025. Pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas se-Provinsi Kaltim yang digelar pada Oktober 2024, disepakati target pengumpulan ZIS-DSKL sebesar Rp144,7 miliar untuk tahun 2025.
Target ini merupakan akumulasi dari pengumpulan Baznas Kaltim dan Baznas kabupaten/kota se-Kaltim.
BACA JUGA:
Besaran Zakat Fitrah di Balikpapan seharga 3 Kg Beras - ibukotakini.com
Untuk mencapai target tersebut, Baznas Kaltim berencana meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat umum.
Dukungan dari pemerintah provinsi juga sangat diharapkan untuk mengoptimalkan tata kelola zakat. Pemerintah Provinsi Kaltim menyatakan komitmennya dalam mendukung Baznas Kaltim melalui berbagai kebijakan, seperti pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi amil zakat, pembuatan regulasi, dan insentif bagi masyarakat yang membayar zakat.
Ahmad Nabhan menjabarkan pengumpulan dana zakat ini didukung oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari berbagai instansi, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Kaltim.
Salah satu penyumbang terbesar adalah Bankaltimtara yang menyetorkan Rp260 juta setiap bulan. Selain itu, Perangkat Daerah (PD) juga berkontribusi dalam pengumpulan zakat.
Dinas Kehutanan Kaltim mengumpulkan Rp116 juta setiap bulan, sementara UPZ Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menyumbang Rp26 juta setiap bulan.
UPZ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim juga berperan dengan mengumpulkan Rp24 juta setiap bulan. Namun, Ahmad Nabhan mengakui bahwa sebagian besar Perangkat Daerah (PD) lainnya masih menyetor zakat dalam jumlah yang lebih kecil, berkisar antara Rp5 hingga Rp6 juta per bulan.
BACA JUGA:
Ulama Peduli Inflasi 2025: Sinergi Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadan - ibukotakini.com
“Setiap bulan, dana ZIS yang bisa kami kumpukan mencapai Rp450 juta. Semoga bisa dibantu Gubernur untuk optimalisasi zakat. Pendistribusian setiap tahun untuk pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Kami berharap semakin banyak dana ZIS terkumpul, tentu bisa dijadikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada saudara kita yang kurang mampu,” jelasnya.
Selain itu, Baznas Kaltim juga menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Kaltim untuk memperkuat program kerja sama di tahun 2025. ***