Beban Puncak Listrik saat Lebaran Diperkirakan Turun
- IBUKOTAKINI.COM – Berbeda dengan penggunaan bahan bakar minyak yang meningkat saat Lebaran, konsumsi listrik di berbagai daerah, diperkirakan menuru
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Berbeda dengan penggunaan bahan bakar minyak yang meningkat saat Lebaran, konsumsi listrik di berbagai daerah, diperkirakan menurun. Kondisi ini dipengaruhi kebijakan pemeirntah yang memperbolehkan mudik Lebaran, serta cuti bersama hari raya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kaltim – Kaltara (Kaltimra) Saleh Siswanto mengatakan, penurunan konsumsi akan berpengaruh terhadap penurunan beban puncak listrik.
“Kami perkirakan pada hari pertama Idulfitri beban puncak listrik turun sekitar 401 megawatt. Dibanding lebaran pertama tahun kemarin beban puncak mencapai 430-an megawatt,” kata Saleh Siswanto dalam acara buka puasa bersama, Rabu (27/4/2022).
Penurunan konsumsi listrik di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara akan merata. “Karena tahun lalu tidak ada cuti bersama, dan tidak ada mudik. Tahun ini konsumsi listrik turun, mungkin banyak pulang ke Jawa, Sulawesi dan Banjarmasin,” katanya.
- https://ibukotakini.com/read/sinergi-bumn-pertamina-dan-pln-menandatangani-perjanjian-spjbtl
- https://ibukotakini.com/read/bisnis-dan-industri-bergairah-penjualan-pln-kaltimra-naik-8
- https://ibukotakini.com/read/wisata-pulau-maratua-semakin-bergeliat-dengan-benderangnya-listrik-pln-24-jam
Saleh menjelaskan, berdasarkan kurva harian terlihat pada hari ke-16 Ramadan, konsumsi listrik sudah mulai menurun. Termasuk pada Ramadan ke-24. “Memang fluktuatif. Nanti pada 1 Syawal bebannya pada turun lagi. Ini masih prediksi,” ujarnya.
Kata dia, setelah masa cuti bersama berakhir atau selama sepekan setelah lebaran, konsumsi listrik akan kembali stabil. Karena warga pulang dari mudik dan penggunaan listrik kembali.
“Tapi yang penting ketersedian daya listrik kami cukup. Ketika arus balik dan konsumsi listrik meningkat,” ujarnya.
Dia menambahkan, total daya listrik untuk Sistem Mahakam mencapai 985 mengawat dengan beban puncak 529 megawatt. Sementara cadangannya mencapai 456 megawatt. “Cadangannya hampir 50 persen dari kebutuhan,” kata Saleh.
Secara umum, konsumsi listrik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara tumbuh pada tahun ini. Dimana pada periode triwulan 2022 pertumbuhannya meningkat 4,57 persen.
“Dibanding 2021 triwulan pertama tumbuh hanya tumbuh 2 persen. Sinyal yang bagus,” kata Saleh lagi. Penambahan konsumsi sebagai dampak mulai menggeliatnya ekonomi dengan kelonggaran yang diberikan Pemerintah.
Berbeda di tahun sebelumnya, pertumbuhan listrik cenderung negatif. “Alhamdulilah sekarang sudah mulai menggeliat, selama pandemi Pemerintah juga memberikan kelonggaran. Ekonomi menggeliat, konsumsi listrik makin meningkat,” ujarnya.