logo
Gudang beras Bulog di Samarinda. Pemerintah petakan persoalan dalam mengendalikan inflasi di Kaltim.
Kabar Ibu Kota

Begini Cara Gubernur Rudy Mas'ud Tangkal Inflasi Jelang Idulfitri..

  • Stok beras, minyak dan gula, melimpah
Kabar Ibu Kota
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM – Menjelang Idulfitri 1446 H, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) semakin intensif menjaga pasokan bahan pokok penting (bapokting) dan mengendalikan harga. 

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menegaskan ada empat faktor utama yang menjadi perhatian dalam pengendalian inflasi supaya harga bapokting terkendali.

“Pertama adalah ketersediaan pangan, terutama beras. Kedua, distribusi yang harus didukung oleh infrastruktur jalan yang baik. Ketiga, harga yang tetap terjangkau, dan keempat adalah komunikasi yang efektif,” ujar Rudy Mas’ud saat memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (10/3/2025).

Rudy Mas'ud menekankan pentingnya menjaga stok beras agar tetap mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia meminta Perum Bulog untuk mengelola ketersediaan beras dengan baik, mengingat tingginya konsumsi beras di Kaltim yang semakin meningkat seiring kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).

BACA JUGA:

Harga Cabai Naik 50 Persen dalam Sepekan - ibukotakini.com

Pemprov Kaltim juga mendorong optimalisasi lahan persawahan dengan memanfaatkan sungai-sungai besar seperti Sungai Mahakam yang melintasi Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, serta Sungai Longkali yang berbatasan dengan Penajam Paser Utara (PPU). 

Targetnya, panen beras di Kaltim dapat meningkat dari sekali setahun menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun.

Selain stok pangan, Rudy Mas’ud menekankan pentingnya distribusi yang lancar agar tidak terjadi keterlambatan yang dapat memicu inflasi.

“Keterlambatan distribusi juga berpotensi menyebabkan inflasi. Oleh karena itu, kami bertekad agar seluruh jalan penghubung 10 kabupaten dan kota di Kaltim dalam kondisi mulus dan layak,” ungkapnya.

Langkah ini diharapkan mampu mempercepat distribusi pangan dan menekan kenaikan harga di pasaran.

BACA JUGA:

Pasar Murah DPTPH Kaltim Digelar 2 Hari - ibukotakini.com

Gubernur juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk lebih aktif dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut serta dalam upaya menekan inflasi. 

Salah satu langkah yang disarankan adalah mendorong masyarakat untuk menanam komoditas yang sering mengalami kenaikan harga, seperti cabai, di pekarangan rumah.

“Kenaikan harga cabai hingga lebih dari Rp100 ribu per kilogram bisa menjadi pemicu inflasi. Jika masyarakat bisa menanam sendiri, dampaknya akan sangat besar,” katanya.

Selain cabai, minyak goreng juga menjadi perhatian. Kaltim yang memiliki jutaan hektare perkebunan sawit dan beberapa perusahaan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) seharusnya bisa memastikan harga minyak goreng tetap stabil. 

Gubernur menekankan bahwa dengan adanya pabrik pengolahan minyak goreng di Bontang dan Balikpapan, maka Kaltim tidak perlu lagi bergantung pada pengapalan dari luar.

BACA JUGA:

Pantau Harga Pangan Awal Ramadan, KPPU Temukan Komoditas di Atas HET - ibukotakini.com

Faktor terakhir yang menjadi perhatian adalah komunikasi yang efektif kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying saat Ramadan dan Idulfitri.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto, melaporkan bahwa inflasi di Kaltim saat ini masih terkendali dan berada di bawah rata-rata nasional.

“Inflasi Kaltim bulan ke bulan sebesar 0,31%, inflasi tahun ke tahun 1,47%, dan inflasi tahun kalender 1,47%. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,44% (bulan ke bulan), 1,57% (tahun ke tahun), dan 1,57% (tahun kalender),” jelas Budi.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Kaltim-Kaltara, Mersi Windrayani, memastikan ketersediaan stok beras masih mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. 

Hingga 10 Maret 2025, Bulog memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 17.293 ton, ditambah stok beras komersial sebanyak 450 ton. Stok gula pasir mencapai 167 ton dan minyak goreng sebanyak 135,3 ton.

“Persediaan beras kita masih cukup untuk 4 hingga 5 bulan ke depan, Pak Gubernur,” tegas Mersi.

BACA JUGA:

Stok Beras Bulog Samarinda Mampu Penuhi MBG dan Ramadan - ibukotakini.com

Dengan strategi yang telah disusun, Pemprov Kaltim optimis dapat menekan laju inflasi menjelang Idulfitri. 

Upaya menjaga ketersediaan pangan, memperbaiki infrastruktur distribusi, mengendalikan harga, serta memberikan edukasi kepada masyarakat diharapkan mampu menjaga stabilitas ekonomi di Kalimantan Timur. ***