Petugas DLH mengangkut sampah dari TPS
Komunitas Kita

Begini Cara Sederhana Memilah Sampah dari Rumah

  • IBUKOTAKINI.COM – Pemilahan sampah rumah tangga saat ini terus digaungkan Pemerintah Kota Balikpapan. Pengelolaan sampah masih menjadi pr
Komunitas Kita
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Pemilahan sampah rumah tangga saat ini terus digaungkan Pemerintah Kota Balikpapan. Pengelolaan sampah masih menjadi problematika yang mengemuka di tengah ancaman berbagai dampak kerusakan lingkungan. Dan pemilahan sampah menjadi salah satufokus Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan untuk mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar. 

Solid Waste Management Consultant Waste4Change, Elma Elkarim menyampaikan prinsip utama pengelolaan sampah oleh Waste4Change berfokus pada kegiatan pemilahan sampah secara optimal. Tujuannya untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melalui pengolahan setiap jenis sampah secara mendetail.

Akan tetapi, aktivitas pemilahan sampah belum menjadi hal yang umum dilakukan masyarakat Indonesia dalam kegiatan menangani sampah. Sampah dibuang dalam satu wadah yang menyatu, diangkut dalam keadaan bercampur, kemudian langsung ditumpuk semuanya begitu saja di TPA," jelas Elma dalam keterangan tertulis pada Minggu, 25 Juni 2023.

Elma menambahkan, sampah masih kerap dipandang sebagai material sisa yang tidak bermanfaat sama sekali sehingga tidak mungkin untuk diolah. Karena itu, Waste4Change senantiasa mengingatkan klien, konsumen, dan masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari sumber.

"Memilah material sisa sesuai jenisnya dapat membantu meningkatkan nilai material yang masih bisa didaur ulang, dan memudahkan proses penanganan sampah selanjutnya hingga terproses menjadi produk bernilai baru," ungkap Elma.

Pemilahan sampah dilakukan dari rumah dan lingkungan sekitar. Elma menyebut rumah tangga menjadi salah satu sumber penghasil sampah terbanyak dalam skala nasional.

"Memilah sampah dari rumah dapat menjadi langkah sederhana, namun berdampak besar untuk perangi isu lingkungan," katanya.

 BACA JUGA:

Cara Sederhana Memilah Sampah dari Rumah

Elma mengungkapkan sederet cara yang dapat dilakukan untuk memulai aktivitas memilah sampah dari rumah, yakni:

Observasi terhadap apa yang bisa dikelola sendiri dirumah dengan yang tidak dan melihat potensi keberadaan aktivitas pendaur ulangan, seperti bank sampah atau pemulung di sekitar tempat tinggal.

Menyiapkan tempat sampah terpilah yang disesuaikan dengan kemampuan dan observasi aktivitas pendaur ulangan di sekitar, contoh pemilahan terdiri dari sampah organik dan anorganik.

Ajak anggota keluarga untuk mengetahui dan berlatih memilah sampah.

Upayakan habiskan makanan untuk mengurangi jumlah sampah organik sisa makanan terbuang dan berakhir di TPA. Jika tidak memungkinkan dan masih memproduksi sampah, lakukan kegiatan mengompos sisa makanan atau buat lubang biopori sehingga sampahnya hancur alami secara aman.

Daur ulang sampah anorganik, baik ke bank sampah atau fasilitas daur ulang yang tersedia. Pilah juga sampah anorganik sesuai dengan kategorinya, misalnya kertas, kardus, botol plastik, botol kaca, dan sebagainya.

Evaluasi kegiatan memilah sampah untuk dapat terus memperbaiki kebiasaan ini menjadi lebih sempurna.

Elma menyebut kolaborasi dan kerja sama semua pihak dalam suatu lingkungan adalah kunci menyukseskan tujuan yang hendak dicapai, termasuk pemilahan sampah. "Dalam kegiatan memilah sampah, pemangku kebijakan setempat dapat secara masif melaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah mandiri di lingkungan dan mengadakan kampanye memilah sampah sebagai upaya pengurangan sampah dan meningkatkan perbaikan tata kelola sampah di lingkungan," terangnya.

Ia menambahkan, "Dengan pengetahuan yang cukup, ajakan yang kuat, dan aturan yang tegas maka diharapkan tercipta kesadaran dan kemauan untuk lebih bijak dalam menangani sampah dan menerapkan 3R dalam kegiatan pengelolaan sampah."

 

Mengapa Pemilahan Sampah Belum Banyak Dilakukan? 

Elma menyebut ada berbagai alasan yang menjadikan kegiatan memilah sampah belum banyak dilakukan masyarakat di Indonesia. "Namun, kami melihat ada tiga alasan utama mengapa kegiatan memilah sampah jadi lebih sulit dilakukan," lanjutnya.

Belum adanya aturan tegas yang mengikat masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa bertanggung jawab atas sampah yang mereka hasilkan. Seperti ketika membuang sampah sembarangan, tidak ada sanksi berdampak yang membuat jera untuk berhenti attau ketika masyarakat membuang sampah dalam keadaan tercampur, di mana petugas angkut sampah resmi pun melakukan hal yang sama sehingga upaya pemilahan dari sumber menjadi sia-sia.

Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang membuat persentase layanan penanganan sampah publik masih rendah, jika dibandingkan dengan jumlah sampah yang diproduksi setiap harinya.

Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan masing masing jenis sampah, pentingnya memilah sampah untuk lingkungan, dan upaya mendaur ulang sampah. Pengetahuan tentang ini jarang diajarkan dan diimplementasikan menjadi perilaku setiap hari, baik di sekolah maupun dalam keluarga, sehingga masyarakat tumbuh besar dengan hanya mengetahui bahwa sampah akan hilang dari pandangan setelah dibuang tanpa tahu dampak yang akan timbul. Padahal, berdasarkan PP 81 Tahun 2012 Pasal 11 ayat 2, setiap orang wajib melakukan pengurangan sampah dan penanganan sampah. Oleh karena itu, pengetahuan terkait pengelolaan sampah merupakan hal penting yang harus diajarkan sejak dini, sebagai upaya menumbuhkan kesadaran menjaga lingkungan yang baik dan bertanggung jawab. ###