Pemenang Harapan Dua dengan motif batik Bunga Sepatu, Lula Kalista
UMKM

Begini Tanggapan, Pemenang Lomba Motif Batik Khas Kota Balikpapan

  • BALIKPAPAN - Para pengrajin Kota Balikpapan memiliki bakat yang luar biasa. Bakat tersebut terlihat saat mengikuti lomba motif
UMKM
Niken Sulastri

Niken Sulastri

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Para pengrajin Kota Balikpapan memiliki bakat yang luar biasa. Bakat tersebut terlihat saat mengikuti lomba motif batik yang digelar Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Balikpapan.

Kegiatan yang berlangsung di Graha Dekranasda Balikpapan ini menghadirkan pengrajin batik dangan hasil karya dengan mengangkat kearifan lokal Kota Balikpapan.

Salah seorang peserta dengan hasil karya motif Buah Elai Mania, Sutiani mengatakan ketika dirinya mengetahui ada lomba motif batik di Kota Balikpapan, dirinya langsung berpikir untuk mencari motif yang bagus untuk dibuat. Dari ide itulah dirinya meraih juara satu pada lomba motif batik Tahun 2023.

"Apa yang cocok dan pantas untuk Balikpapan, karena kita tujuan menjadi pembatik itu untuk mengangkat budaya lokal Kota Balikpapan. Elai merupakan buah dari Kalimantan dan saat musimnya tiba makanya banyak yang memburunya, sehingga dinamakan Elai Mania," jelas Pemilik Batik Poyung, di Graha Dekranasda Balikpapan, Selasa 31 Oktober 2023.

Ia bangga kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang sangat peduli dengan pengrajin batik sampai menggelar kegiatan ini. 

"Banyak hal yang menyangkut ke batik itu luar biasa. Saya ingin menjadi pengrajin yang bisa diharapkan Kota Balikpapan," ujar wanita yang sudah delapan tahun menggeluti batik.

BACA JUGA:

Karya miliknya sudah banyak dipasarkan. Bahkan, pemerintahan sudah banyak yang menggunakan. Harga batik miliknya berkisar Rp 1,5 - Rp 2 juta untuk batik tulis dengan pengerjaan selama dua minggu sedangkan batik cap berkisar Rp 600-Rp700 ribu. 

Hingga saat ini sudah ada 15 motif batik yang diciptakan, dan hasil karya miliknya tidak hanya tersedia di Batik Tulis Poyung di Start III Kelurahan Gunung Samarinda Kecamatan Balikpapan Utara.  Selain itu, tersedia juga di Graha Dekranasda, Rumah BUMN dan Hotel Novotel.

Sedangkan, peserta dengan motif batik Bunga Sepatu, Lula Kalista mengungkapkan rasa senang bisa mengikuti lomba motif batik. 

"Saya tidak menyangka. Ini adalah hasil karya pertama dan pertama mengikuti lomba," ungkapnya.

Siswi SMKN 4 Balikpapan sudah sering membatik, apalagi dirinya pernah PKL di Industri Arnesta Batik selama enam bulan. Di tempat itu dirinya banyak sekali diajarkan membatik dan dirinya juga sekolah dengan jurusan tata busana yang diajarkan membatik. 

Dalam lomba motif ini dirinya mengambil motif batik bunga sepatu. Ide itu muncul ketika melihat banyak bunga sepatu di rumah dan di Taman di Balikpapan. 

"Saya ambil inspirasi dari situ," ungkapnya.

Ia berharap agar para generasi Z sekarang ini untuk bisa melestarikan budaya diera sekarang, sehingga budaya tidak ditinggalkan dan terus melestarikan batik  nusantara. 

Sementara itu, Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Heruressady Setia Kesuma menginginkan kegiatan yang sudah ke sekian kalinya digelar tidak berhenti sampai disini saja. 

“Berharap ini menjadi keberlajutan daripada pengembangan motif batik khas Kota Balikpapan,” imbuhnya. 

Ia mengharapkan para pengrajin batik dapat membantu Pemerintah Kota Balikpapan dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan industri dalam pemasaran, promosi. 

"Pemasaran untuk mengenalkan dunia luar tentang Motif Batik Kota Balikpapan yang beragam," tandasnya.

Para pembatik dapat siap mengenalkan produknya kepada masyarakat luas yang dimulai dari lembaga pemerintahan. 

"Kita berharap tahun depan bisa melaksanakan tahapan berikutnya promosi dan bisnis, mengenalkan kepada semua dunia pemerintah terutama OPD," ujarnya. ***