Belasan Start Up Kurangi Karyawan, DPR Bersuara
- IBUKOTAKINI.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyoroti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di kalangan start up berstatus decacorn. PHK yang terjad
Tekno
IBUKOTAKINI.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyoroti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di kalangan start up berstatus decacorn. PHK yang terjadi dalam waktu berdekatan mengindikasikan situasi ekonomi global yang tidak menentu. Karena itu pemerintah harus melakukan mitigasi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan, situasi PHK perusahaan rintisan yang terus berlanjut akan menambah beban para pekerja yang dirumahkan terlebih berbarengan dengan kenaikan harga BBM subsidi dan diikuti oleh kenaikan harga dan biaya lainnya.
"Tentu ini akan semakin memberatkan para pekerja. Ditambah lagi dalam situasi pemerintah menaikkan harga BBM subsidi yang pasti akan menambah pengeluaran dari sisi transportasi dan kenaikan bahan-bahan lain," ujar Politisi Fraksi PKS dalam keterangannya resmi yang dikutip dari Parlementaria, Kamis 6 Oktober 2022.
Legislator asal daerah pemilihan DKI Jakarta II ini meminta agar Kementerian Tenaga Kerja melakukan pengawasan terhadap proses PHK agar para pekerja tidak dirugikan.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/star-up-campus-ajak-generasi-muda-kembangkan-potensi
- https://ibukotakini.com/read/lakukan-penyesuaian-shopee-pastikan-tak-picu-phk-massal-di-indonesia
- https://ibukotakini.com/read/perkuat-teknologi-efisiensi-energi-powerbrain-raih-pendanaan-dari-achmad-zaky-foundation
"Kementerian Tenaga Kerja juga harus memonitor dan mengaudit perusahaan rintisan lainnya dengan memastikan kondisi para pekerja dan masa depannya. Ini harus jadi perhatian khusus karena terjadinya PHK di perusahaan rintisan ini terjadi secara beruntun," ungkap Kurniasih.
Pada sisi lain, Kurniasih menyebut terjadinya PHK perusahaan rintisan secara beruntun ini juga mesti diwaspadai sebagai efek dari gelombang perekonomian global yang tengah lesu.
Menurutnya, pemutusan hubungan kerja yang terjadi juga bisa berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
"Sehingga di Indonesia perlu diwaspadai efek dominonya terutama bagi pekerja. Sebab para pekerja ini perlindungannya rentan sekali. Ketika terjadi perekonomian yang lesu, cara paling mudah bagi pengusaha untuk efisiensi adalah merumahkan karyawan. Jika karyawan dirumahkan maka daya beli masyarakat akan menurun, akhirnya perekonomian nasional akan negatif," ujar Kurniasih.
Sepanjang tahun 2022 terdapat 13 start up yang melakukan pengurangan karyawan. Perusahaan rintisan tersebut adalah TaniHub, SiCepat, LinkAja, Zenius, JD.ID, Mobile Premiere League, LINE, Beres.id, Pahamify, MamiKos, Xendit, Tokocrypto, dan Shopee. ###